SpongeBob SquarePants

Sabtu, 21 Maret 2015

Gempita 20

Pagi itu aku terbangun dengan mata setengah meram. Masih dengan bayangan yang sama. Berusaha menyegarkan mata. mengambil hp dan menatap layar. Begitu banyak sms yang masuk. Tak seperti biasa. jari-jemari melangkah membuka satu per satu sms yang masuk. aku tersenyum kecil. Dan sesaat tersadar, ternyata masih banyak orang-orang yang menyayangi ku. iya kamu la, hanya kamu saja yang terkadang lupa pada mereka. " Maaf "

22 Maret 1995. Dulu aku hanya anak kecil yang bisanya lari dan jatuh lalu berusaha berdiri dan lanjut berlari, jatuh lagi, berusaha bangun, dan lari lagi. begitu seterusnya. Dulu aku hanya bisa merengek, menjerit, dan beteriak bebas sesuka yang aku mau, saat apa yang aku inginkan tak terpenuhi. Dulu aku tak perlu memikirkan apa yang akan aku lakukan besok. Dan dulu aku tak perlu memikirkan siapa yang harus ku bahagiakan.

Tapi itu dulu. yah dulu saat aku masih anak kecil yang bisanya nyusahin orang tua, kakak dan keluarga. dan hari ini 22 Maret 2015 aku adalah ala yang siap membahagiakan orangtua, kakak, adik, keluarga dan orang-orang di sekelilingku. " Selamat tanggal 22 yang ke 20 ala "

Menginjak kepala 2. Aku sendiri tak menyangka bisa sejauh itu. Banyak do'a-do'a kecil yang mereka panjatkan, dan kabulkanlah Tuhan, dan biarkan do-a-do'a itu kembali pada mereka.

Aku hanya melamun disudut kamar, hingga waktu memakan ku sia-sia. Mengenang usia akhir remaja. Apakah mungkin aku masih bisa merengek seperti dulu? Apakah mungkin aku masih bisa berteriak sesuka hati ku seperti dulu? apakah mungkin aku bisa sebebas dulu?
Dewasa itu bukan saja masalah usia, tapi pola pikir. Dewasa itu tidak terbatas. Dewasa itu tidak memaksa. Maka bahagialah dengan usia 20 mu.

Hampir 2 tahun yang lalu seragam putih abu-abu ku tinggalkan. Masa yang pernah ada pada seragam itu masih jelas terlihat di memori ku. Masa yang dulu ingin ku tinggalkan, namun saat aku benar-benar dipisahkan dengan masa itu, aku justru ingin kembali ke masa itu. Dulu setiap paginya aku menyusuri jalan setapak dekat rumah, kini setiap pagi jalan kaliurang yang selalu menjadi teman setia untuk dilewati. Dulu hanya butuh waktu beberapa menit dengan berjalan kaki untuk sampai sekolah, kini butuh beberapa menit dengan mengendarai sepeda motor untuk sampai di kampus biru. Dulu sesampai di sekolah, seseorang selalu menunggu di pagar sekolah, menyapa sebelum masuk kelas, dan bergandengan seperti anak SD, namun kini satpam kampus yang rajin menyapa.

Dulu aku tahu tertawa besar itu seperti apa, bahkan sering, tapi kini sulit melepas tawa seperti dulu. Waktu telah berubah, keadaan tak sama lagi, ruang dan waktu semakin berjarak. Bagaimana mungkin aku kuat dengan perubahan yang secepat itu?
tapi tak mungkin juga meminta waktu untuk menyesuaikan dengan ku, justru aku yang harus dan mampu menyesuaikan diri dengan waktu. Jangan minta keadaan yang mmengerti kamu, tapi kamulah yang harus mengerti keadaan. itulah Dewasa.

Selamat tanggal 22 yang ke 20
Selamat hari baru, usia baru, pemikiran baru, semangat baru, untuk tujuan yang lama.
Terimakasih buat orangtua, kakak, adik, keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung sejauh ini. terimakasih untuk setiap masa yang pernah ada, terima kasih untuk masa putih abu-abu yang akan mengantar ku ke pintu masa depan ku, terima kasih masa putih abu-abu yang telah mengajari ku " care " pada orang lain, terimakasih Tuhan setiap hembusan nafas yang masih kau percayai untuk ku miliki hingga detik ini saat aku menulis cerita ini, Terimakasih untuk setiap ujian yang ada, terimakasih untuk setiap kegagalan yang pernah ada, dan maaf jika aku termasuk orang yang kurang pandai bersyukur.

Setiap orang punya cara tersendiri untuk bahagia. Bahagia itu pilihan. Bahagia itu pasti. Bahagia itu sederhana. Sesederhananya pelangi yang hadir saat hujan turun. Bahagia itu tidak menyakitkan dan tidak memberatkan, bahagia itu bukan seberapa sering kamu tertawa atau seberapa sering kamu menangis, bahagia itu tahu kapan dia harus tertawa dan kapan dia harus menangis.Bahagiakanlah diri mu sendiri sebelum kamu membahagiakan orang lain, bagaimana mungkin kamu bisa membahagiakan orang lain sedang diri mu tidak bahagia.
Welcome to new day