SpongeBob SquarePants

Sabtu, 24 Agustus 2013

Berhenti Berharap

Dear diary....


Aku lelah jadi orang baik, aku lelah dengan sandiwara selama ini, aku lelah dengan semua permainan yang membuang waktuku, seandainya saja dulu aku tak membiarkan mu memasuki kehidupanku, ku yakin aku tak kan sesakit ini.

Mungkin bagimu ini hanya sederhana, namun tidak bagiku. Aku terlalu baik untukmu, sedangkan kau???
Setiap mau ku tak penting bagimu, apa lagi sesuatu yang ingin kau bagi untukku, kalau mau ku saja tak kau hiraukan, semua memang bohong.

Kamu tau? Aku lelah mendengar seribu alasan mu yang telah ku baca sebelumnya, aku muak bahkan sangat-sangat muak hingga aku tak mampu menahan ucapanku berbagai sumpah serapah telah keluar.
Kamu menghancurkan kehidupanku, kamu telah membuang waktuku, kamu adalah pembohong yang tak bisa dimaafkan.

Kamu ingat dulu…???
Betapa aku berharap kamu yang terbaik, hingga aku mempercayaimu untuk menjaga ku, namun apa…???
Kamu sangat mengecewakan!

Aku benci setiap pertemuan, apalagi pertemuan kita….
Aku ingin satu hal, pergi dari hidupku atau aku yang harus pergi,
Aku tak mau lagi mendengar alasan-alasan mu, aku bukanlah mantan-mantan mu yang bisa kau bohongi, aku terlalu pandai untuk kau tipu.

Kamu tau? Betapa aku selalu meluangkan waktuku untuk mu, bahkan saat aku mengejar prestasiku dan harus meninggalkan mu sesaat aku masih mampu mendo’akan mu, aku selalu mengingatkan mu akan Tuhan, tapi kamu…..???
Mencoba membawaku pada neraka,
Sebusuk itulah dirimu, sayang tak ada yang tau hanya aku dan Tuhan yang mengetahuinya.

Kamu adalah lelaki terbodoh yang pernah aku kenal, betapa tidak?
Kamu menyia-nyiakan kebaikanku, hingga kini membuat ku merasa lelah dan aku akan membuat semua ini biasa hingga aku tak tau rasanya sakit itu seperti apa, aku lelah menjagamu karena kamu selalu membuka pintu itu, aku lelah memgingatkan mu akan hal yang tak ingin kau dengar, wajar jika mau ku pun tak kau hiraukan….

Hari ini, aku berhenti berharap!
Aku ingin menjadikan semuanya biasa, aku lelah jadi orang baik untukmu, aku tak peduli akan setiap tindakan mu, sekarang semua adalah hak mu, tak perlu kau pedulikan aku.
Aku malu pada Tuhan, aku menyia-nyiakan waktu untuk menangisi seseorang yang tak pantas untuk ku tangisi, aku ingin membuat semua biasa!

Aku ingin menyiapkan diriku sebaik mungkin agar aku mendapatkan orang yang baik pula, tidak seperti kau.
Aku siap menjadi penonton mu suatu saat nanti, dan saat itulah aku menertawaimu.
Pernahkah kau berfikir, untuk apa aku menangis….?
Aku hanya ingin membuat mu berbeda dengan lelaki diluar sana bukan berarti aku mengubah mu, namun setidaknya kamu tau bahwa Tuhan itu ada, aku ingin mengubah jalan pikiran mu, bahwa kamu berfikir “ Jika Tidak Dibutuhkan, Buat Apa Kita memberi?”
Apakah kamu sadar, tanpa pernah kau minta aku selalu memberi sesuatu untuk mu apa lagi yang kau minta, memang sampai hari akhir kita akan terus menjadi koin.

Dan kini aku benar-benar berhenti berharap, jujur aku lelah.

Rabu, 21 Agustus 2013

Delapan Belas Hari

Dear diary...

Tak semua apa yang kita mau terpenuhi, kadang harus ikhlas dan mampu merelakannya, yach memang tidak mudah. Kita berjalan seiring dengan waktu, mungkin bagi mu aku hanya anak kecil yang hanya bisa menangis, namun tanpa pernah kamu tao aku berusaha kuat untuk melihat hari esok.

Kadang aku ingin kesederhanaan itu menjadi luar biasa, kadang aku ingin meninggalkan kesedihan yang membuatku sakit, kadang aku ingin memilih bahagia sendirian, namun semua itu hanya kadang-kadang aku inginkan karena sesungguhnya Tuhan selalu menghadirkan mu untukku.

Kita memang baru berjalan seirama, ruang dan waktu yang sempat memisahkan kita akhirnya hanya dengan " Delapan Belas Hari " kita kembali berada pada ruang dan waktu yang sama.
Memang waktu itu hanya singkat, namun dalam delapan belas hari itu aku memanfaatkannya sebaik mungkin, semampu-mampunya kita luangkan waktu untuk bersama, dan aku percaya rencana Tuhan itu PASTI indah, dan benar pada akhir hari ke delapan belas Tuhan telah memberikan 1 hari dari delapan belas hari itu bersama mu, dan itulah anugerah Tuhan.

Meski sesingkat itu pertemuan kita, namun itulah yang terus menjadi penyemangat untukku, kita harus buktikan pada orang-orang yang meremehkan hubungan kita, bahwa kita bisa melewati perbedaan ini.
Dan aku sadar saat kita bertemu kembali, bahwa pada akhirnya kita juga akan kembali berpisah.

Delapan belas hari yang tak biasa untukku, serasa nyawa yang sangat berharga yang pernah aku miliki, seperti Tuhan hanya memberikan waktu sesingkat itu kemudian aku memanfaatkan sebaik yang ku mampu, dapat menyentuh mu dari dekat itulah yang slalu ku rindukan, tertawa dalam jarak yang dekat, melakukan semua dalam waktu yang sama.

Hingga pada akhirnya aku tersadar bahwa nyawa ku telah masa tenggang, kita kembali terpisah namun hati tak pernah berubah, ku harap sejauh apa pun langkah kita selama kita masih bernafas kita akan saling merindu satu sama lain karena semua ini adalah perjuangan untuk masa depan kita.
So, semangat untuk mu ku harap suatu saat kita akan kembali bertemu pada ruang yang sama.
Amin.....

Rabu, 07 Agustus 2013

Indahnya Takbir Dimalam Lebaran

Dear diary....

Suatu kenikmatan yang tak ku percaya terjadi, saat aku mampu menikmati malam ini ditengah hiruk pikuk lautan manusia diluar sana, bersama orang-orang tersayang!
Kesederhanaanlah yang membawaku berada diantara mereka, satu hal yang patut ku syukuri aku mampu melihat indahnya takbir malam ini....

Bergema di semua masjid, membuat bulu kuduk berinding, begitu indah karunia Tuhan.
Aku hanya mampu tersenyum dalam diam dan berharap tahun depan aku mampu menikmati keindahan seperti ini bersama mereka, orang-orang yang ku sayangi dan menyayangiku.

Hari ini aku mengerti satu hal yang mungkin tak semua orang mampu menerimanya, aku akui beberapa hari sebelum malam takbiran ini betapa aku harus tersiksa akan keadaan yang tak pernah ku minta, silih paham, harus mengalah yang sebenarnya bukan salah ku, namun apalah arti semua itu jika memang itu yang harus terjadi, aku sadar mungkin aku terlalu sombong, aku terlalu keras untuk mengakuinya, hari ini aku harus melepaskan semua itu, karena hanya dengan MAAF aku mampu membuat keadaan kembali normal, atau MEMAAFKAN...

Aku malu pada Tuhan, tak seharusnya aku bersikap kasar, tak seharusnya aku membenci sedang Tuhan selalu mampu memaafkan, 
Jujur aku malu!

Tuhan, Engkau tau apa yang sedang terjadi padaku, engkau tau segalanya, dan aku harap dimalam takbiran ini, bahwa keputusan yang ku ambil ini bukanlah keputusan yang salah.
Tuhan, hanya satu pinta ku lindungi slalu dua malaikat ku, karena mereka harta dalam hidup ku.

Dan teman-temanku, saat kita dipertemukan dulu mungkin kita tak pernah memintanya, karena Tuhan mengirimkan kita sesuatu yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan, dan aku tersadar bahwa aku membutuhkan kalian, Sobat!

Dan untuk mu disana, aku kan slalu merindukan masa disaat kau merangkulku dan mengajakku berlari dilapangan yang luas hanya untuk melupakan sejenak masalahku, aku rindu masa itu.
Apakah kamu merasakan yang sama...???

Dan malam ini telah menyadarkan ku banyak hal, kasih sayang begitu berharga dari apa pun, aku akan sangat merindukan masa-masa saat aku menangis hingga aku mampu tertawa, dan semua indah saat takbir menjemput untuk kita semua berkumpul dan saling memaafkan!
Minal Aidin Walfaizin.....

Minggu, 04 Agustus 2013

Sekedar Mengagumi Mu

Dear diary...

Satu masa yang akan selalu ku ingat, saat aku dipertemukan pada sosok yang tak biasa bagiku meski tak mampu untuk ku miliki hanya sekedar mengagumi mu dari ujung pandangan ku itu luar biasa bagiku.
Aku memang bukan yang sempurna, hanya bersembunyi di balik kaca mata tebal, namun ku beranikan diri untuk menatapmu.

Aku rindu pertemuan kita, meski tak pernah spesial bagi mu namun bagi ku itu adalah mimpi nyata yang aku alami. Kadang sakit aku melihat mu bersama kekasih mu, namun apa hak ku melarang mu, aku hanya pengagum rahasia yang tak pernah kau baca bahkan yang tak mungkin untuk kau lihat.

Aku tak lebih dari kupu-kupu yang berusaha mengindahkan taman.
Menulis surat terus menerus namun tak pernah ku sampaikan pada mu bagi ku itu kebiasaan yang kadang menjadi lelucon bagiku. Aku selalu mencari kabar tentang mu, sejak kelulusan mu setahun yang lalu, aku tak tau keberadaan mu, namun aku selalu berdo'a pada Tuhan agar menjaga mu.

Hingga pada hari nantinya kita dipertemukan kembali, aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk memberikan semua surat yang aku tulis untuk mu disetiap malam sebelum ku terlelap, teruslah menjadi penyemangatku, meski aku tak mampu menyentuh mu biarkan aku menikmati ini, meski hanya sekedar mengagumi mu, biarkanlah!

Satu hal yang mungkin tak pernah kau tau bahwa aku akan selalu merindukan mu, aku rindu  saat harus menatap mu diam-diam, mencuri waktu saat jam pelajaran hanya karena ingin melihat mu, memang lelucon bagiku!

Aku tau tak seharusnya aku begini, namun hanya ini yang mampu aku lakukan karena kamu memang telah membuat ku merasa kagum, bahkan sangat kagum, kapan kita bisa bertemu lagi....???

Begitu banyak tanya yang belum terjawab dengan sempurna, suatu saat nanti pada waktunya tiba aku akan berani untuk berbicara dihadapan mu, bahwa aku hanya sekedar mengagumi mu....