SpongeBob SquarePants

Jumat, 24 Mei 2013

Penantian

Dear diary...


Tak ada yang lebih indah saat melihat kedua malaikatku dapat tersenyum.
Sebuah penantian, hari ini akan menjelaskan segalanya, semua usaha akan diperlihatkan hari ini, semua dan semuanya....

Meski saat perjuangan kita harus keras-kerasan berusaha, namun ku percaya semua akan membuahkan hasil. Dan penantian itu berakhir hari ini, ups belum!
Bukan hari ini.....

Setelah menunggu hari ini satu bulan lebih lamanya, akhirnya hari ini datang juga.
Kata teman ku " Lebih baik menunggu sebulan, dari pada sehari ", yach yang ku rasakan jelas mereka juga merasakan hal yang sama, rasa deg-degan, rasa bimbang, entah semua rasa campur aduk, ( es kwalle campur ), hufff setelah dapat menghela nafas yach sedikit cukup legah.
Meski tak seutuhnya.

Tak ada yang pernah tao apa yang kan terjadi hari ini, dimana pengumuan ujian tingkat SMA diumumkan, bahkan guru pun membuat suasana semakin campur aduk, entah tak jelas rasanya.

Pagi ini aku awali dengan senyuman dan do'a seperti biasa, mencoba tenang dan terus berdo'a.
Hingga di sekolah perasaan itu makin tak karuan, namun ketika seorang teman membawa kabar yang cukup menenangkan bahwa kami LULUS 100%....( yach bukan cukup lagi, tapi lebih dari cukup )

waaooooww..... buangetz rasanya.....
Yang terlintas saat itu, usaha saat UN.
Dimana kita menjadi korban kelalaian pemerintah, namun kita tetap berjalan seiring waktu.
Dan inilah hasil yang kita dapatkan....

Surat Keterangan Kelulusan
Thanks God....
Bibit yang kami tanam kini telah membuahkan hasil....
Bangga rasanya menjadi bagian dari mereka yang dapat tersenyum membaca surat keterangan itu 
" LULUS "

Yach meski nilai tidak begitu sesuai dengan yang diharapkan, tapi hari ini aku bersyukur pada Tuhan, hingga detik ini aku masih diberikan kesempatan untuk melihat kelulusan itu, menikmatinya bersama teman-teman, itu adalah bagian terindah yang akan terus aku syukuri.

Dan buat teman-teman yang berhasil masuk 10 besar " Selamat " buat kalian, jangan berhenti sampai sini, karena ini bukan akhir dari segalanya, namun ini awal dari kehidupan kita yang sesungguhnya.
Kenapa....?
Yach, karena hidup yang sebenarnya itu diluar sana, saat kita jadi perantau menuntut ilmu di negeri orang, saat kita berjauhan dengan kedua malaikat yang biasa menjaga kita, itu lah kehidupan yang sebenarnya, siapa yang kuat dialah yang bertahan....

Hari ini bukanlah akhir dari penantian kita, penantian ini masih panjang, jalan ini masih berliku, tanjakan juga menunggu kita di depan sana, hingga turunan dari tanjakan itu sendiri yang mempertemukan kita kembali.

Hari ini tangis dan tawa memecah menjadi satu, ingatan kita kembali pada saat pertama kali kita bertemu.

Teman, ingatlah kedua malaikat kita.
Yang selalu mendoakan kita, beliau tak pernah meminta, harapnya melihat kita sukses itulah mimpi mereka, sekarang apakah kita mampu mewujudkan mimpi para malaikat kita....?
Jawabannya ada pada diri kita masing-masing....

Di mana ada pertemuan, di situ ada perpisahan
Dijalan ini kita bertemu....

Masa Orientasi Siswa

Tawa yang terurai

Berkumpul saat panas
Dan....
Dijalan ini juga kita harus terpisahkan....

Keceriaan Saat Kelulusan

Geng Alay

Semangat Untuk Masa Depan

Tanada Tangan Untuk Kenangan

Senyuman Masa Depan

Jangan putus-putus untuk terus bersyukur pada Yang Maha Kuasa,
Karena tanpa karuniaNya, kita tak mungkin menikmati hari ini...
Teman ingatlah hari ini, karena hari ini akan menjadi saksi bisu kesuksesan kita nanti....
" Amin Ya Robbiii.... "


SEEEEEMMMMMMAAANNNNGGATTT TEEEEEMMAAANNN, PERJAAALLAAAANNNNAANN MAAAASSSIIHHH PAAANNNNJAAAANNNGGGGG........

Minggu, 19 Mei 2013

Semakin Dekat

Dear diary....


Hai xho....
bagaimana ney, hari penentuan itu semakin dekat aja yach....?

Udha siapin mental belum...?
Wah itu harus yang pertama lho, mental itu penting buangetz buat kita-kita yang akan menerima pengumuman kelulusan.

So, aku juga tau pasti kalian semua pengen ngelanjutin kejenjang yang lebih tinggi, begitu juga dengan aku.

Kalian sadar nggak sih, kita itu udha nggak pakai pakean putih abu-abu lagi, kita nggak pernah tau kapan kita bisa ketemu lagi, yach aku cuma berharap teman-teman semua nggak ada yang sombong kalau ntar jadi orang... ( emang sekarang bukan orang....?)

Tak terasa penantian itu sudah di depan mata, tinggal hitungan hari lagi kita bersama, masa yang pernah ada diantara kita akan menjadi sejarah di masa yang akan datang, yang akan kita ceritakan pada anak cucu kita nantinya, apa pun yang terjadi mudah-mudahan itu yang terbaik untuk kita, dan mudah-mudahan rencana Tuhan sesuai dengan yang kita harapkan... ( Amiin... )

Segala usaha telah kita lakukan, dalam sujud kita berdo'a dan meminta, dan kini saatnya Tuhan memperlihatkan rencana indahnya kepada kita semua...


Semakin dekat,
Dan semakin dekat, tinggal hitungan hari...
Tuhan...
Kami berharap pada waktunya tiba nanti
Buatlah keceriaan diantara kami ( para pelajar negeri ini )
Kalau pun kami harus meneteskan air mata
Buat lah air mata itu sebagai air mata kebahagiaan
Tiada tempat lain kami mengadu, selain Engkau Ya Robbi...
Maka kabulkan lah do'a kami...
Amin!

Jumat, 17 Mei 2013

Cinta Seharusnya Mengerti

Dear diary...

Cinta?
Berbicara tentang Cinta tak kan pernah ada habisnya
Selama nafas masih terhembuskan
Selama waktu tak berhenti
Tak ada alasan seseorang buat meninggalkan Cinta

Cinta harusnya kau mengerti
Cinta harusnya kau percaya
Cinta tak seharusnya kau membenci
Cinta tak seharusnya kau menjauh

Cinta mengapa kau dusta
Mengapa kau tarik ulur rasa ku
Cinta seharusnya kau mengerti
Bahwa masa akan jujur pada miu

Cinta seharusnya kau mengerti
Bahwa ia adalah kesalahan miu
Cinta seharusnya kau mengerti
Semua tak kan berubah jika kita percaya untuk saling mengerti....

I love You, But I Disappointed You


Dear diary....


Tuhan, keindahan saat bersamananya salah satu bagian terindah dalam hidup ku. Aku tak pernah meminta Engkau perkenalkan aku dengannya, aku tak pernah meminta akan kehadirannya semua berjalan sesuai prosesnya, tak ada yang terduga.

Masa itu terlalu indah untuk ku kenang, masa itu terlalu susah untuk ku lupakan, tapi aku tau aku harus bangkit, aku tak boleh lemah, aku kenal dengannya aku tak butuh kesiapan, begitu pula untuk kehilangannya aku juga seharusnya tak butuh kesiapan.

Tapi aku butuh waktu, semua tak semudah membalik telapak tangan. Bersama kita membangun masa itu, bersama kita melewati sgalanya, baik tangis dan tawa.
Tapi mengapa saat ini aku benar-benar lelah, sangggattt lelah, jauh lebih lelah dari sebelumnya.

Engkau membuat ku kecewa untuk kesekian kalinya, engkau menghilangkan rasa percaya ku pada miu, rasa bangga ku untuk miu, kau hilangkan semua itu.

Apakah kamiu tak pernah berfikir, amarah ku tak pernah kau gubris, sekarang kamiu lagi tergoda akan kenikmatan yang ada disekeliling miu, tapi kamiu harus tau bahwa tak selamanya kenikmatan itu bersama miu.

Dalam satu kebohongan, akan diikuti oleh kebohongan-kebohongan lainnya.

Kamiu harus tau bahwa materi dapat hilang, sedangkan ketulusan tak kan hilang.

Benar, aku mencintai miu.
Tapi salah jika aku mempertahankan miu.

Coba lah baca sekeliling miu, kita bangun semua dari " nol ", hingga berada di titik ini bukan suatu hal yang mudah, tapi mengapa dengan mudah kau hancurkan semuanya.

Aku tau, mungkin aku terlalu banyak omong, hingga membuat miu bosan, tapi satu hal yang harus kamiu tao bahwa bosan bukanlah alasan untuk kamiu berubah.
Terlalu singkat jika itu yang terjadi, aku tao kamiu sebenarnya tak selemah itu, aku tao seharusnya kamiu sendiri tao bahwa bukan itu yang seharusnya kamiu lakukan, tapi entahlah kenyataannya itu yang kau lakukan.

Jika memang ini cara Tuhan membuat kita bahagia, biarkanlah kita mengikhlaskannya, karena tak baik memaksakan sesuatu.

Aku tak pernah menyangka, bahwa rasa bangga itu membuat aku mati, ternyata kau tak ada bedanya dengan laki-laki lain di luar sana, aku percaya kamiu mengerti maksudku.

Kamiu adalah orang terbodoh yang pernah aku kenal.
Mengapa kau selalu melakukan kesalahan yang sama....?
Mengapa amarah ku tak pernah berarti untuk miu....?
Mengapa engkau sia-siakan ketulusan yang ku beri untuk miu...?
Apakah engkau tak pernah berfikir, saat semua yang kau miliki kini hilang, dan saat itu pula aku tak ada untuk miu, siapa lagi yang peduli dengan miu....?
Hahhh... Mengapa.....?

 Aku mengerti dengan keadaan miu kini, karena aku tao kamiu tak bisa mendapatkan itu semua di rumah miu, hingga membuat miu lupa akan diri ku di sini.

Kamiu ingat, dulu kita sepakat saat salah satu dari kita merasa bosan kita selesaikan bersama, tapi kamiu....?
Kamiu menyelesaikan dengan cara miu sendiri hingga membuatku kecewa dengan tindakan miu...
Ini kesekian kalinya kau begitu, dan slalu begitu.

Tuhan melahirkan miu sebagai seseorang lelaki, lelaki lebih memanfaatkan 99% logikanya dan 1% perasaan, so seharusnya kamiu dapat berfikir panjang sebelum bertindak, apa yang seharusnya kau lakukan, hingga tidak membuatku kecewa, jika memang kamiu mengenal ku.

Tapi kini hanya rasa kecewa ku yang menemaniku, meski ku tau cincin itu masih melingkar dijari kita tapi entah rasa ku kemana.....

Tuhan tak pernah salah, tak ada yang hrus ku sesali karena aku tak boleh menyesali sesuatu yang membuat ku bahagia.

Aku berharap Tuhan menunjukkan jalannya yang benar untuk miu sebelum semuanya terlambat dan membuat miu menyesal, percayalah bahwa kau akan baik-baik saja di sini.

Aku senang dapat melihat miu tersenyum meski kau tak pernah tau senyum ku lah yang mumbuat miu dapat bahagia seperti sekarang.

So, pandai-pandailah memahami situasi yang ada, jangan sampai kamiu hancur karena telah dibutakan oleh keadaan sesaat yang tak kau tau.

Jadilah pribadi yang jujur, yang dapat menghargai dan dihargai, yang mampu menghormati dan
dihormati, ku yakin tanpa kau garuk-garuk cinta itu, cinta yang berkelas yang akan menyapa miu, percyalah.

Aku benar mencintai miu, tapi aku kecewa terhadap miu.


Selasa, 14 Mei 2013

Cinta Terkadang Salah

Dear diary....


Tak selamanya apa yang dilihat mata itu benar, dan tak selamanya apa yang dirasakan hati itu pun benar, ada kalanya saat semua itu salah.
Kapan...?
Saat kamiu hanya memandang sebelah mata, dan saat kamiu merasakan tanpa ketulusan, ada pula terkadang benar menurut kita namun tidak menurut mereka.

Bagi miu mencintainya keindahan, tapi bagi mereka dia adalah pilihan yang salah.
Kita bukan malaikat yang slalu benar, kadang hati pun salah dalam menilai, so apa yang harus kita lakukan....?

Mintalah pendapat orang sekitar miu saat kamiu lagi di buai asmara ( parah buahasanya ), karena terkadang kita terlalu terbawa akan suasana, sehingga kita lupa bahwa kita memiliki teman yang akan menghampiri saat kita terluka oleh rasa itu, kamiu harus tao apa yang kamiu rasakan dengannya tak ada yang menjamin suatu saat jika rasa itu tak akan sama, jadi sebelum kamiu dengannya melangkah lebih jauh mintalah pendapat orang tua atau teman terdekat miu, karena ku yakin mereka pun tak akan membiarkan miu salah dalam memilih.

Cinta adalah anugerah Tuhan yang patut kita syukuri, Cinta adalah titipanNya, sekarang mampukah kita menjaga cinta itu...?

Jangan pernah kamiu beralasan " Semua Karena Cinta ", karena tak semuanya karena Cinta.
Contoh yang benarnya : terkadang kita harus meninggalkan seseorang yang kita cintai bukan karena kita berhenti mencintainya tapi karena kita lebih bahagia melihat ia bersama oraang yang pantas untuknya, mungkin alasan itu benar.

Tapi, ketika kamiu ( seoarang lelaki ) ingin memiliki wanita yang kamiu cintai seutuhnya baik hati maupun fisiknya, kamiu beralasan " Karena aku cinta kamiu, jadi kamiu harus beri semua yang aku mau, kamiu juga cinta aku kan sayang....?", untuk kalian para wanita ku percaya kalian bukanlah anak TK yang bisa dikibulin lagi, jangan teralu percaya dengan buaya darat yang beralasan cinta, karena nggak semua yang menggunakan alasan itu benar.

Dan kita sebagai wanita jangan terlalu percaya dengan laki-laki, percaya boleh tapi jangan beri seluruh kepercayaan kita untuknya, suatu saat kita yang bakal nyesal sendiri, kalian nggak salah kok kalau kalian curiga dengan pasangan masing-masing, tapi yang sewajarnya saja jangan sampai merusak hubungan yang telah kalian bangun, intinya tempatkan Cinta dimana ia seharusnya berada, jangan terlalu beralasan semua karena cinta, ku yakin kalian tau maksudku.

Cintailah seseorang yang membuat miu lebih baik, dan sebaliknya.
Cintailah seseorang yang tak bisa meninggalkan Tuhan, sebab apa bila ia dengan mudah meninggalkan Tuhan, maka ia juga akan dengan mudah meninggalkan miu...
Cintailah hati yang suci, milkilah hati yang tidak pernah membenci, dan rangkullah hati yang mampu mengangkat derajad miu dihadapanNya, bukan cinta yang memalukakan mu dihadapanNya...
 
Semoga kita bisa menjadi lebih baik dengan Cinta...
Amin Ya Rob....

Sujud Ku...

Dear diary...


Ku terhempas ombak kehidupan
Kebisingan kota yang membuat lelah
Tak ada tempat berlindung
Selain pada Mu, Tuhan...

Aku terisak akan masa itu
Saat khilaf, iri dan dengki menyelimuti
Namun, Engkau masih tetap menemani

Dalam sujud ku, ku berdo'a
Dalam sujud ku, ku meminta
Kembalikan aku ke jalan Mu

Maafkan aku Tuhan jika ku kikir
Maafkan aku Tuhan jika ku lupa
Dihadapan Mu aku tak lebih dari daun yang ditiup angin

Maafkan aku Tuhan
Pantaskanlah aku untuk berada di rumah Mu kelak
Maafkan aku Tuhan
Tunjukkan aku jalan menuju rumah Mu

Dalam sujud ku, ku akan selalu mengingat Mu...

Sabtu, 11 Mei 2013

Percayalah!

Dear diary...


Jika ia dapat terbangun dari mimpi buruknya, mungkin ia akan bangun, namun sayang itu bukanlah mimpi biasa, mungkin sebagian orang pernah mengalaminya, dan kuharap tidak dengan ku.
Ini kisah bukan sembarang kisah ( aits bahasa na parah, oqqehh serius ney ).

Jika masa itu disebut sebuah " Pendewasaan ", berarti masa itu akan tetap terjadi pada semua orang?
Karena semua orang akan dewasa, tapi tidak semua orang dapat bersikap dewasa.

Ku yakin tak ada yang ingin mengalami sebuah kepedihan saat menjalin hubungan dengan seseorang?
Aku pun begitu, tapi tak selamanya semua itu indah, tak selamanya pula semua itu sedih.

Aku tak pernah tao masalah apa yang sedang terjadi diantara mereka sebelumnya, hingga membuat
 " Orang Ketiga " itu dapat menyelinap dalam hubungan yang hitungan tahun itu bisa dikatakan
 " hancur ".

Bukan maksud ikut campur, tapi aku dan dia sama-sama seorang wanita, kami lemah, kami rapuh, tapi aku akan ada untuk menguatkannya, meski pun kekuatan yang ku berikan tak seberapa untuknya, setidaknya aku dapat melihatnya tersenyum.

Bagaikan petir disiang bolong tanpa hujan, gadis lain datang tanpa dosa menghampiri kehidupan mereka yang mereka sebut " Kita ".
Entah karena bosan sang lelaki atau karena gadis lain yang mencoba merayu hingga semuanya menjadi pengorbanan.

Aku tao masa itu untuknya bukanlah masa yang mudah untuk dilalui olehnya dengan seorang diri, tapi " kami " temanmu akan ada untuk mu saat cinta sang kekasih harus meninggalkan mu, saat rasa mu masih bersamanya.

" Percayalah" teman, kamiu adalah orang besar, kenapa...?
Karena setiap orang akan mendapatkan masalah sesuai dengan kelasnya, orang besar masalahnya pun akan besar.
" Percayalah " teman, bahwa semua akan indah pada waktunya.
Dan " Percayalah " teman kamiu akan bahagia dengan cara miu sendiri.

Dan kini " Aku percaya " bahwa masa sulit itu akan telewatkan saat aku melihat miu tersenyum kembali.
Kamiu berhasil melewati jurang itu, kamiu berhasil mengubah semuanya, kini kamiu pun mampu menarik cinta yang lebih baik untuk masa depan mu, meski ku tak pernah tau akan cinta dimasa lalu miu, namun tak perlu lagi membahas tentangnya dan wanita itu, satu hal yang ku tao kini tentang seorang wanita...
" Tak ada seorang lelaki yang mengetahui bahwa wanita itu lebih kuat darinya, saat ia mendapat masalah besar dalam hidupnya ".

Percayalah...
Hai lelaki, hormatilah diri miu demi harkat dan martabat miu didepan kedua orang tua miu.
Hargailah diri miu untuk wanita yang pantas bagi miu,
Wanita yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik, dan begitu pula sebaliknya.
Lelaki " SELINGKUH "... BIASA....
Lelaki " SETIA "... LUAR BIASA...

Meski sebenarnya itu jarang ada, tapi ku harap masih ada laki-laki yang mampu menjaga harga diri dan kehormatannya untuk wanita yang sepandan dengannya!


What Do You Think...?

Dear diary...


Hai xho...
apa pakar, pasti lagi pada update status yach...?
Hayyo ngaku...
Iya kn...?
Iya donk...?
Pasti kan...?
Pasti donk...?

Menurut kalian apa ceh pentingnya menulis status hubungan kita di Facebook, twitter atau pun akun lainnya...?
Seperti gini lho, Stepen berpacaran dengan Stepani... ( maklum mulut desa )
Penting githo... ?

Owh, aqiu tao!
Mungkin biar seluruh dunia maupun akhirat itu tao kalau " Dia Milikku " ( parah bahasanya )
Jadi ngak ada yang berani ganggu dhe, bener nggak ceh...?

Malah yang lebih parahnya lagi mengaku bertunangan dengan si "A " padahal kenal saja tidak.
Memang dunia sudah gila.

Ada juga yang cewek nulis status hubungan dengan si " A " berpacaran, padahal mereka sudah putus...
itu nggak tao malu kali yach... ( jangan dha yang tersinggung yach.... ), atau masih ngarep...?
yach beda tipis lah.....

Apa pun alasan kalian, ku percaya satu yang pasti itu lah cara kalian menampilkan pribadi remaja saat ini " Alay "...
HahhhayY....
percaya nggak kalau anak remaja sekarang ama tahun seribuan itu jauuuuhhh berbeda....
Bagaikan langit dan bumi....
Liat saja foto-fota bokap nyokap kalian dulu dan teman-teman SMAnya, pasti rambut mereka rata-rata pada kriting kaya mie sedaaapppp.....
beda ama anak sekarang, masih didalam perut aja udha bonding....
Parrahhh.....

So' ini lah cara kita ( kita...? loe aja kwalle gue nggak... ) meletakkan diri di tengah persaingan ketat mencari jodoh semasa remaja....
ada nggak ceh status hubungan " Jandanya sih Pak " A ".? " di akun mana pun...?

Apa pun pikiran kalian, nggak ada yang salah, yang salah adalah pilihannya... ( he... he... he.... )

Merajut Mimpi

Dear diary...



Keheningan malam membawaku pada kedamaian, kesucian dan keindahan. Mencoba meraba dari setiap sisi yang ada, ku tahu ini semua tak mudah, ku coba membuka mata melihat sekeliling degan perlahan namun pasti.

Apa yang terjadi pada ku kini, itu pun yang sedang terjadi pada kalian, saat kehidupan meminta kita untuk memilih pada banyak pilihan yang ada, pilihan mana yang harus ku pilih, dan pilihan mana yang akan kalian pilih?

Aku tak pernah menyangka bahwa Tuhan memberikan aku kesempatan untuk dapat bernafas sejauh ini, syukur ku panjatkan padanya.
Namun ku tahu tak ada yang mudah, semudah membalik telapak tangan.

Awalnya aku tak pernah membayangkan akan berjalan sejauh ini, tak pernah terbayang olehku akan kemana aku melanjutkan studyku, tak pernah sama sekali.
Yach... dulu masih ku ingat dalam kenangan ku, saat itu aku duduk dibangku SD, memperkenalkan diri didepan teman-teman, hingga diakhir perkenalan tentang cita-cita, aku tahu saat itu aku hanyalah anak kecil yang bisa berbicara apa saja sesuka hatiku, cita-cita " Polwan " ( saat itu ).

Hingga ku beranjak dewasa kini justru bukan sosok " Polwan " yang ada dibenakku, lalu apa...?
Aku sendiri tak tahu.
Aku yakin bukan hanya aku saja yang mengalami hal seperti ini, kalian pun ku yakin seperti itu meski tak begitu persis.

Dan kini saat penentuan pilihan itu semakin dekat, dekat dan dekat sekali yang terbayang olehku memakai pakaian putih dan bekerja di sebuah rumah sakit, membuka praktik di rumah sendiri dan itulah PILIHANKU.
( bukan mayat lho )

Pilihanku bukan itu saja, menjajaki jariku dari huruf yang satu ke huruf yang lain untuk ku letakkan pada kumpulan kertas putih itu pun menjadi bagian dari pilihan ku kini.

Aku pun semakin yakin dengan langkah ini, kumpulan mimpi-mimpiku yang telah kurajut perlahan ini kuharap akan menjadi sebuah pakaian yang indah untuk ku kenakan didepan dua malaikat ku nanti.( Amin-amin ya Robbalalamin )
Ku awali semua ini dengan Bismillah....

Kamis, 09 Mei 2013

Pergi Untuk Kembali

Dear diary...


Pagi menyapaku, aku terhentak saat menatap kebersamaan yang pernah ku jalin bersama mereka. Entah apakah Tuhan sengaja menjauhi kami, tapi menurutku tidak!
Aku percaya dimana ada pertemuan disitu juga ada perpisahan, setidaknya aku merasa bangga pernah menjadi bagian dari kalian, dan itu tak kan ku lupakan.

Aku mengerti arti kasih sayang, aku mengerti arti berbagi, dan bahkan aku mengerti arti saling memahami itu dari kalian, saat tawa bahkan tangis yang pernah kita urai bersama itu kita sebut PERSAHABATAN...
tak banyak orang yang percaya akan PERSAHABATAN...
Tapi aku percaya, kenapa...?
karena aku merasakan punya sahabat yang memang ada disaat susah maupun senang, mungkin orang akan bilang ini bulllsiitt, tapi kalian harus percaya sahabat itu bukan yang menghampiri kita saat kita seneng doang, dia juga ada saat kita sedih...
what everlah penafsiran sahabat menurut kalian, namun satu yang pasti MEREKA memang ada...

Dulu, ingat nggak waktu kita harus brontak akan sesuatu yang menurut pemahaman kita itu tidak baik. Bahkan kita menangis bersama saat itu, kalian masih ingat saat Kepsek akan merombak kelas kita? saat itu 80% dari kita tidak setuju dan termasuk aku, itu adalah masa yang akan ku rindukan, dimana aku belajar dari kalian untuk berbicara demi sebuah kebenaran, yach menurut kita bagi seorang pelajar itu benar, bahkan kita harus berhadapan dengan guru kesiswaan saat itu, kita bersatu melawan opini mereka, yang menurut kita itu hanya ego mereka!

Kita harus bolak-balik ke ruang kepsek hingga kita mengorbankan pelajaran, demi sebuah kebersamaan. Padahal kalau kita pikir, kita masih disekolah yang sama, hanya saja teman-teman dikelas yang dirombak, tapi saat itu kita begitu berontak, kita hanyalah remaja yang berjalan dengan jalan pikiran kita sendiri saat itu, sejak itu masalah selalu muncul dihari-hari kita mungkin itulah masa remaja yang sebenarnya, ada diantara kita yang pemikirannya dewasa, ada juga yang pemkirannya masih kekanak-kanakkan, tapi kita coba membangun pemahaman yang sama hingga tak ada perselisihan itu.

Tapi pernahkah kalian sadar bahwa kini bukan hanya ruang kita yang berbeda, tapi juga waktu dan bahkan tempat yang saling berjauhan, tapi kenapa kita tidak berontak?
Mungkin dulu kita terlalu egois, dengan alasan kita sudah klop, dengan alasan kalau teman baru kita akan susah beradaptasi, dengan alasan ini, dengan alasan itu, ini, itu, ini dan itu.

Apakah kalian sadar, dulu kita terlalu banyak mendahulukan alasan, kita bilang mereka yang egois, tanpa kita sadar kita juga egois, buktinya saja toh sekarang kita akan memulai hidup yang baru, hidup tanpa aku dan kamu, tapi masih ada mereka, mereka tempat kita bernaung nantinya.

Kita akan menjadi mahasiswa dan mahasiswi, kita bukan lagi anak kecil, kita akan menyebrangi lautan, melewati jalan yang tak pernah kita lewati sebelumnya, jauuuhhh sekali.....
tapi mengapa kita tidak berontak seperti dulu, saat mereka mencoba memisahkan kita?
kenapa...? 
Lagian kalau kita harus brontak, pada siapa kita harus membrontak...?
Yach... karena itulah pemikiran kita sebagai pelajar, toh kita kuliah nanti juga kita akan beradaptasi dengan suasana baru jugakan...?
Belum tentu kita ditempat yang sama.

Aku tau, saat itu kita memang labil, kita hanyalah pelajar yang ketika sudah duduk bersama teman yang pas buat kita, kita tak mau berpisah dengannya, padahal kalau kita sadari suatu saat kita akan terpisah juga dengannya, entah bagaimana jalan perpisahan yang Tuhan berikan untuk kita.

Sekarang kehidupan yang sesungguhnya baru dimulai, aku bukan saja akan terpisahkan dari kalian tapi juga dari orang tua dan keluargaku, begitu juga kamu, kalian dan mereka, kebersamaan itu tak ada lagi, mungkin akan ada tapi dengan orang yang berbeda dan dengan cerita yang baru, dijalan ini kita bertemu dan dijalan ini juga kita harus terpisahkan, namun ku yakin suatu saat kita akan bertemu lagi, berjanjilah kawan bahwa kita akan bertemu saat kita telah bersama-sama menjadi ORANG bukan sampah masyarakat, setidaknya kita bisa kembali bersama saat kita menambah " Titel" diujung nama kita masing-masing...
Mana jari kelingkingmu?
Ini jari kelingkingku....!

Jadilah seperti bintang yang mampu memancarkan cahayanya sendiri, bukan memantulkan cahaya dari yang lain....

Terus bersinar bintangku

Tersenyumlah walau kita tak bersama lagi
Tertawalah walau aku tak disampingmu
Tapi percayalah bahwa waktu yang memisahkan kita
Maka waktu pula yang akan mempertemukan kita...
Don't Just Be The First.... But Be The Best............
Kita akan pergi untuk kembali lagi, Percayalah!

Kamis, 02 Mei 2013

Seminggu Berlalu

Dear diary...


Pagi ini tak ada yang berbeda dengan biasanya, aku terbangun dan terdiam sejenak, entah dari mana harus ku jelaskan ini semua, bahwa semua telah berubah.
Jum'at lalu kita mengakhiri hubungan setahun lebih yang telah kita rajut bersama, dan jum'at ini menjadi babak baru untuk kita berdua, memang tak semudah membalik telapak tangan untuk melewati hari-hari tanpa mu, aku terlalu terbiasa bersama mu, hingga perpisahan itu datang hanya tetesan air mata yang mampu berbicara.

Kau hancurkan mimipiku, kau hancurkan anganku.
Setiap mau mu ku ikuti, namun mengapa setiap mau ku tak pernah ada arti untuk mu.
Aku bangga menjadi bagian hidupmu ( dulu ), tapi kini kau hilangkan rasa banggaku karena kekecewaan yang kau buat seminggu lalu, jujur aku pun tak pernah menginginkan perpisahan ini terjadi, namun aku tak ingin terlalu lama bermain dengan masa lalu yang membuatku lemah, aku ingin menjadi bagian yang dihargai dengan penuh kasih sayang.

Aku hanyalah wanita biasa yang lemah, aku kuat hingga kini karena do'a ku untuk mu, meski aku tak pernah tau kamu dimana, lagi bersama siapa, aku tak pernah tau itu, namun batin kecilku slalu berontak memanggil nama mu, tapi apa yang bisa ku lakukan?
Hanya Do'a kecil yang ku titipkan pada Yang Maha Kuasa, agar slalu menjaga mu.

Waktu ini terlalu singkat, hingga kita tak pernah sadar bahwa kebersamaan itu sudah tak ada lagi.
Seandainya saja dulu kamu mau untuk sedikit mengerti, sedikit memahami, dan sedikit berfikir, bahwa hatiku sedang merintih menantimu, hingga lelap malam menjemputku, desah nafasmu pun tak ada lagi ku rasakan. Kau lebih memilih liburan bersama teman-teman mu dari pada sebuah rasa yang kau tinggalkan disini, kau minta aku untuk mengerti, aku belajar untuk mengerti, tapi kamu...?
Begitu mudah mengahancurkan kepercayaanku terhadap mu, rasa bangga ku hilang, hingga membuat aku tak sanggup bertahan lebih lama hidup dalam bayang-bayangmu lagi, dan kini perpisahan itu yang terjadi.

Aku tau, kamu pun sebenarnya tak menginginkan perpisahan ini begitu pula dengan aku, naamun aku sudah terlalu lelah menghadapi ego mu, aku sudah terlalu lelah mendengarkan beribu alasan yang tak bisa ku cerna dengan nalarku, aku kecawa pada mu, mengapa kau hancurkan semua rasa bangga ku terhadap mu?

Sebelum ku terlelap aku slalu berharap bahwa esok aku terbangun dari mimpi buruk ini, namun hingga pagi tadi aku baru sadar bahwa semua ini adalah nyata.
Kerinduanku tak ada lagi artinya untukmu, karena aku hanyalah benalu dalam hidupmu, betapa tidak?
Kau lebih memilih liburan mu dari pada sebuah hati yang kau buat untuk menunggu.
Seminngu berlalu mengajarkan aku kekuatan, dimana aku harus berdiri tegak untuk membangun kisah yang lebih indah dan lebih berkelas....

Kerinduan

Dear diary...


Mentari kan terbenam
Dan sang rembulan siap menyambutnya
Heningan malam semakin terasa
Saat raga tak bersama mu lagi

Kening yang dulu slalu kau kecup
Tetesan air mata yang dulu slalu kau hapus
Goresan luka yang slalu kau sembuhkan
Dan pelukan hangat yang kau tautkan sebelum ku terlelap
Kini tak ada lagi

Entah kemana semua itu
Tak ada satu pun yang tertinggal disini
Atau ini pertanda akhir dari segalanya...?
Atau mungkin kau membenciku...?

Maafkanlah aku,
Jika aku pernah menusuk jarum didada mu
Maafkanlah aku,
Jika aku pernah membuang muka dihadapan mu

Namun, aku tak mampu berdusta
Karena aku bukan aktris yang pandai bermain didepan layar
Aku bukan pelawak yang dapat tersenyum bahkan tertawa
Aku tidak dapat membohongi rasaku
Bahwa KERINDUAN sedang menggelitikku...

Rabu, 01 Mei 2013

HeninG

Dear diary...


Aku tak mengerti akan cerita ini, cerita yang telah ku rajut dengan rapi, tapi hancur karena ego mu.
Pernahkah kau berfikir sejenak tentang rasaku, waktuku bahkan kesia-siaan ini.
Kamu pernah bilang padaku " Jangan Terlalu Baik Dengan Seseorang ", aku mengerti maksud mu, agar aku tidak dimanfaaatkan, tapi entah mengapa aku merasa engkaulah yang memanfaatkan ku.

Sekarang kita memang tidak lebih dari teman biasa, tapi apakah semudah itu kamu membuangnya, tak bisakah hatimu untuk sedikit menunggu, apakah kamu lelah...?
Aku juga lelah akan semua ini, aku tidak pernah meminta keadaan seperti ini, kamu yang membuat rasa ini ada, dan kamu juga yang menghancurkannya.

Untuk menghargai aku sedikit saja begitu sulit bagimu, untuk menemani hari-hariku kamu sudah tidak punya waktu lagi, mungkin sekarang tentang KITA yang pernah ada dilubuk hatimu telah kau hapus juga. Iya....?
Aku juga tidak memaksa untuk kamu ada disini, namun setidaknya aku masih bisa merasakan yang namanya KEBERSAMAAN sekali pun kita bukan apa-apa lagi, tapi kata putus yang pernah ada bukan berarti membuat kita menjadi musuh, iya kan...?

Terserahlah...
Aku tak peduli lagi akan cerita ini, hanya keheningan yang menemaniku, hanya tinta hitam yang mampu ku urai, air mataku tak mampu berbicara lagi, semua telah berubah.....