SpongeBob SquarePants

Senin, 22 Juli 2013

Kerinduan Yang Belum Usai

Dear diary...

Aku hanya mampu menatap dan menjalani yang telah menjadi pilihanku, saat aku memilih meninggalkan tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tuaku, maka aku harus menjalani pilihan itu! Atau aku akan  kalah diterjang perkembangan yang ada.

Ibu, saat aku benar-benar membutuhkan mu, hanya do'a ku lah yang mampu menemaniku, aku rindu saat dimana kau membelai rambutku hingga ku terlelap, namun kini aku harus tidur sendiri, kini semua serba sendiri, aku rindu masa itu.

Ayah, aku ingin saat ke kampus diantar oleh mu, seperti jaman aku masih SMP dulu, tapi itu tak mungkin, aku harus melewati setiap detik yang ku miliki sendiri, rasanya sepi tanpa mu Ayah!
Aku ingin lebih lama lagi bersama mu, aku merindukan mu Ayah!

Aku rindu semua tentang masa kanak-kanakku, saat aku dapat bermanja-manja dihadapan kalian!
Saat aku hanya tau bermain, saat aku tak mengenal cinta saat aku tak mengenal iri hati! Aku rindu saat aku masih polos, Aku rindu menangis dipangkuan mu Ibu.

Rindu ini tak akan usai, karena setiap detiknya aku akan merindukan semua tentangku, yang dulu!
Yach... yang dulu!
Aku slalu berharap Tuhan menjaga kalian disana...
Seminggu menanti kepulangan ku kembali dirumah serasa setahun, aku tak sabar melihat lekukan senyuman indah diantara kedua orang tuaku....
Aku sangat merindukan belaian itu, yach... sangat!

Pilihan ku akan terus ku jalani, aku tak ingin kalah dengan waktu dan perkembangan, semua ku lakukan untuk kedua orang tua ku, maka aku akan terus berjalan dan tak kan berhenti hingga pada waktunya Tuhan bilang berhenti!

Sayang, Maafkan!

Dear diary...

Saat keyakinan, rasa bangga dihancurkan karena setitik kebodohan kecil maka rasa yakin dan bangga itu tak kan ada lagi, salahnya mengapa saat kita diberi kepercayaan kita tak menggunakan sebaik mungkin, karena kita tak bisa memastikan akan memiliki kesempatan kedua bahkan kesempatan-kesempatan yang lainnya.

Ternyata aku tak lebih dari patung bahkan pajangan dalam hidupmu, setaun lebih kita saling mengenal, berbagi waktu yang kita miliki bersama, hingga pada puncak yang tak ku duga, kamu sangatlah sama dengan mereka.

Jemari membawa ku melihat kembali setaun silam, dimana aku menemui banyak " say hay " yang kau lontarkan pada wanita-wanita yang tak kau kenal, dan saat itu kita telah menjalin hubungan, bahkan kau menanyakan sesuatu yang tak seharusnya kau tanyakan saat keadaan mu telah memiliki.
So' intinya kamu " Kegatelan ".

Kamu tau, betapa aku merasa bodoh dihadapan mu, ternyata seperti itu kelakuan mu, aku tak yakin kita melanjutkan hubungan ini, sekarang kita jauh bahkan sangat jauh jadi tak ada yang menjamin kamu akan baik-baik saja, aku tak percaya bahwa kamu yang aku banggakan ternyata tak ada bedanya dengan mereka diluar sana, terima kasih telah menghancurkan kepercayaan ku.

Aku tau, saat aku mengutarakan kekesalan ku pada mu, kamu hanya memberi respon ini hanya masalah kecil, tapi tidak bagiku, saat aku telah diacuhkan saat rasa bangga bahkan rasa percaya yang aku berikan kemudian dihancurkan, maaf aku bukan mereka yang bisa menerima kesalahan mu, saat salah maka akan tetap salah bagiku.

Aku sadar ternyata sifat itu telah ada dari dulu, bahkan saat kita telah berhubungan, dasar lelaki!
Aku benci pertemuan, karena setiap pertemuan pasti diakhiri perpisahan yang entah mungkinkah akan bertemu kembali.

Aku benci pernah mengenalmu, aku benci semua tentang mu, aku muak dengan tingkah mu!
Jangan samakan aku dengan mereka, karena aku dan mereka memang berbeda, perbaikilah diri mu sebelum kamu kehilangan orang yang benar-benar kamu sayang untuk kedua kalinya, karena sayang maafkan aku ingin kita putus!

Semua sederhana, saat kamu mampu menjaga apa yang kamu miliki tidak melakukan kecerobohan kecil, maka apa yang kau genggam akan tetap dalam genggaman mu, dan begitu pula sebaliknya.
maafkan aku, aku tak punya waktu hanya untuk menegurmu, karena aku terlalu lelah, aku lelah banyak omong yang hasilnya sia-sia

Maka laluilah hari-hari mu tanpaku, sapa lah siapa yang ingin kau sapa dengan say hay mu itu, dan biarkan aku pergi, karena aku muak jadi pajangan dalam hidupmu.
Jangan pernah temui aku lagi, atau mengusik kehidupanku, karena aku pantas bahagia tanpa mu!

Jumat, 19 Juli 2013

Kamu Di Mata Ku

Dear diary...


Setahun lebih kita saling mengenal, aku tau itu hanya angka namun dari angka itu aku mengenal siapa kamu yang sebenarnya. Aku tak pernah meminta adanya pertemuan ini karena aku tau setiap pertemuan itu pasti dan selalu ada perpisahan, dan itu benar itulah yang terjadi diantara kita kita.

Aku tau bahwa kamu tau aku bukan lah wanita yang mudah memaafkan, karena setiap masalah kecil selalu besar bagiku, namun kamu slalu berusaha mengatasinya meski aku marah-marah dan tetap berkata kamu tak pernah berusaha memperbaiki hatiku, padahal aku tau sebenarnya begitu besar usaha mu untuk mempertahankan hubungan kita ini.

Bagiku kamu tak jauh beda dengan mereka di luar sana, aku tau pada dasarnya sifat laki-laki itu mendua meski nyatanya hanya satu cinta dihati mereka, itu lah yang membuat aku bingung pada kalian laki-laki katanya sayang cinta namun tetap lirik sana lirik sini kalian lakukan.

Bagiku kamu memang bukan segalanya, namun kamu bagian dari hidupku yang patut aku perhatikan, ada kala dimana aku meninggalkan mu sejenak karena prestasiku, ada kalanya kita duduk bersama melepas rindu, bagi ku kamu adalah teman bukan sekedar kekasih.

Aku bahagia karena kasih mu, kasih mu mengajarkan ku arti kesabaran dan menghargai meski sebenarnya sangat sulit bagiku, karena kamu tau aku orangnya keras, bahkan sangat keras.
Aku tau kamu tau itu.

Bagiku kamu tinta dalam buku harianku, karena kesalahan mu sakit hatiku pada mu bahkan ketulusan mu ku tuangkan di sana. Bagi ku kamu terlalu cuek, kamu terlalu sibuk dengan urusan mu, meski ku tau disela kesibukan mu itu kamu mencuri waktu hanya untuk mengabariku, tapi aku terlalu egois untuk itu.

Yach... karena aku tak mau mengerti itu, aku selalu ingin itu yach itu tanpa bisa dibantah,,,
Kesabaran mu membuat aku takjub, aku sendiri tak yakin memiliki kesabaran seperti yang kau miliki, namun ku mohon berhentilah mencari masalah karena aku lelah, bahkan aku ingin mengakhiri hubungan ini karena kelelahan itu padahal aku tau perpisahan itu justru yang membuat kita saling mencari ( kata mu )

Aku harap kamu tetap kamu, kamu bukan dia atau mereka, karena kamu yach kamu, kebanggaan ku dan akan tetap menjadi kebanggaan ku...
Amin Ya Rob....

Rabu, 17 Juli 2013

Beda Tipis Cinta dan Benci

Dear diary...

Kamu mengajarkan aku bagaimana cara mencintai dan dicintai, cinta yach cinta.
Aku tak percaya bahwa aku merasakan yang namanya “cinta”, aku tak percaya bahwa aku merasakan hal yang sering dibicarakan teman-temanku, untuk mencintai mu itu bukanlah hal yang mudah bagiku, dari awal kita berkenalan aku dan kamu sama-sama berkorban, aku tau kamu adalah lelaki yang tak bisa setia, aku lihat dari tingkah laku mu setiap harinya, dimana kamu berpindah dari wanita yang satu ke wanita yang lain, dan itu kamu lakukan bersama temanku.

Dan saat kamu menunjukkan rasa mu, jujur aku tak percaya! Disamping itu aku juga takut jika kamu hanya main-main seperti yang kamu lakukan bersama mereka. Aku pun harus menunggu kepastian dari mu bahwa kamu benar-benar putus dengan wanita yang dikejauhan sana, hingga pada hari lahir ku tiba, kamu memberikan aku kabar bahwa kamu dan dia sudah tidak ada hubungan lagi, namun itu tidak membuatku senang.
Mengapa…?

Karena jujur rasa takut itu menyelinap terus dalam batin kecilku, kamu juga pernah dekat dengan temanku, bahkan sangat dekat!
Dan aku rela mundur, bahkan aku menjauhi mu karena aku tak ingin melukai hatinya, meski ku tau wanita yang dekat dengan mu itu, diseberang sana ada lelaki yang menunggunya, entah aku tak mengerti jalan pikiran kalian, mungkin karena kalian lelah menunggu?

Entahlah..
Tapi aku tak mudah untuk jatuh cinta, aku menjauhi mu karena aku memberikan mu kesempatan untuk mendekati temanku yang sudah memiliki pasangan itu, jujur saat itu aku kecewa pada mu, namun aku sadar aku hanya wanita biasa yang tak seperti mereka, tapi jujur aku tak habis pikir dengan tingkah mu, kamu mendekatiku lalu pergi dengannya?

Entahlah...
Dan, seiring berjalannya waktu kamu terus menunjukkan keseriusan mu padaku, dan itu membuatku semakin bingung dan takut.
Memang kita saat itu dekat, tapi mungkin tak sedekatnya kamu dengan mereka, tapi aku tau masa lalu mu, aku tau keluarga mu, aku tau cerita itu, aku tau tentang mu, tapi aku ragu pada mu.

Bayangkan, kamu yang slalu bermain-main dengan wanita, kamu yang tak pernah serius saat menjalin hubungan tiba-tiba mengatakan rasa mu pada ku, dan menyatakan keseriusanmu?
Salah jika aku ragu…?
Aku tak tau jalan pikiranmu, karena aku bukanlah paranormal, aku bukanlah Tuhan yang tau segalanya, namun aku menjalani semua itu sesuai prosesnya.

Hari demi hari kita lalui seperti biasa, dan aku tak mau tau tentang wanita-wanita di balik masa lalu mu itu, kamu akhirnya menjauh darinya, dan terfokus dengan ku.
Hingga pada siang itu, dihari jum’at kita memutuskan untuk menjalin hubungan yang seperti orang lain miliki, hari-hari kita lalui bersama, susah senang kita rasakan, datangnya mereka dari masa lalu mu atau pun masa lalu ku sudah pernah kita hadapi bersama, kita tidak pernah berlari masing-masing, tidak sama sekali.
Dan kita pun semakin dekat, jauh lebih dekat dari sebelumnya, dan saat itulah rasa yang tak biasa itu ku rasakan, rasa yang kau kirimkan begitu kuat, hingga membuat ku jauh lebih takut dari sebelumnya, dan entah mungkinkah ini nyata bagi ku.
Seperti mereka yang menjalin hubungan, amarah dan beda pendapat tak pernah absen dalam hari-hari yang kita lewati, hingga saat itu aku tak tahan dan aku mengakhiri semuanya, namun kamu?

Kamu tak pernah letih, kamu tak pernah bosan menantiku, kamu slalu membuktikan bahwa kamu masih membutuhkanku, kamu slalu menunggu ku, kamu lakukan semua yang bisa kamu lakukan hingga membuatku kembali pada mu.
Dan itu membuatku berfikir, dan kita pun kembali menjadi sepasang kekasih, begitu seterusnya!
Dan entah berapa kali kita putus, dan berapa kali kita nyambung!

Tak ada bosan-bosannya kamu melakukan kesalahan yang sama, hingga membuatku bosan “ putus nyambung – putus nyambung”, begitu seterusnya, asal kamu tau ini hati bukan tali.
Mungkin ini cara Tuhan menguji kita, ia mengahadirkan silih paham diantara kita, tapi jujur saat ini aku benar-benar lelah, sangat lelah.

Mungkin menurut mu masalah yang slalu aku tujukan pada mu itu hanya masalah kecil, namun tidak bagiku, oke kalau itu masalah kecil saja tak bisa kamu atasi bagaimana jika masalah yang besar, aku hanya ingin menunjukkan yang benar pada mu bukan mencari keributan, aku hanya ingin mengajarkan mu akan kejujuran meski kamu harus melukai hati seseorang, karena bagi ku jujur itu “ Wajib “, Karena jika kamu bohong bukan menyelesaikan masalah justru menambah masalah.
Dan itu masalah mu, kamu susah untuk berkata jujur.

Waktu terus berjalan dan masalah semakin rumit untuk ku entahlah bagi mu, aku berusaha diam tak mempermasalahkan salah mu yang membuat ku sakit, namun mengapa semakin ku diam kamu semakin menjadi-jadi, aku beri tau kesalahan mu yang sebenarnya, tapi apa….?
Bukannya kamu sadar bahkan minta maaf, malah kamu balik menimpali ku!

Aku tak mengerti, dimana letak kesalahan ini, kamu bilang terima kamu apa adanya, aku terima kamu apa adanya, tapi kamu terlalu sibuk dengan waktu mu, kamu terlalu tak peduli bahwa aku menunggu mu disini, sederhananya kamu cuek!

Aku tak mengerti bahkan disaat kamu menjadi milikku tapi mengapa aku merasa kamu milik orang banyak, aku berusaha terima semua tentang mu, tapi kamu tak bisa menghargai itu, hingga membuat aku jengkel dan tak tahan lagi, tapi itulah kamu saat aku ingin mengakhiri hubungan kita, sekuat yang kamu mampu akan kamu pertahankan, aku lelah seperti ini terus, selalu dan selalu kesalahan yang sama, apakah kamu tak lelah melihat aku marah-marah?
Apakah kamu tak lelah hubungan kita seperti ini???

Aku bosan, bahkan muak dengan tingkah laku mu, kesabaran apa lagi yang harus aku keluarkan…???
Ya… Tuhan,
Cobaan apa cobaan ini?
Atau kami yang terlalu memaksakan….???


Jujur aku tak mengerti, benar aku mencintai dan menyayangi mu tapi tak begini caranya, bahkan aku tak mampu membedakan mana benciku dan cintaku, kedua-duanya sangat tipis bagiku, sungguh aku tak mampu membedakannya.

Selasa, 16 Juli 2013

Move On

Dear diary...


Pagi yang berbeda, serasa seisi dunia tak bersahabat denganku, ku coba membuka mata dan menatap langit-langit kamar, serasa aku sendiri disini. Aku harus terbiasa seterusnya dengan keadaan seperti ini. Aku beranjak bangun dan melangkahkan kaki ku menuju jendela kamar, terlihat hewan-hewan sedang lahap memakan makanan yang tersedia di lapangan samping rumahku, begitu enak nya jadi mereka, mereka tak perlu memikirkan siapa yang  menyakiti hati mereka, mereka tak perlu memikirkan harus melakukan apa selanjutnya, yach begitu enaknya jadi hewan tak ada beban.

Tiba-tiba lamunanku terhenti dengan suara bising yang entah dari mana sumbernya, aku pun bergegas membereskan tempat tidur meski hatiku masih dilanda hujan sejak keputusan ku semalam.
Yach keputusan yang berat bagiku, ingin rasanya diberi waktu lebih lama lagi bersamanya namun ya sudahlah ini hidup berarti ini pilihan.

Tak ku pungkiri terkadang batin kecil ku masih bertanya lagi apa dia disana, entahlah hanya Tuhan yang mampu menjagamu, dan aku tak menyangka ini terjadi kembali padaku, dulu berbulan-bulan aku berusaha bangkit dari mantanku dan kini kamu memaksaku untuk bangkit kembali dari mu, apakah lelaki tercipta hanya seperti kalian...???

Entahlah... aku ingin marah tapi pada siapa...???
Aku hanya sendiri disini, apakah perpisahan kita tidak bisa lebih baik sedikit saja lebih baik dari ini...???
Apakah harus berakhir seperti ini...???
Rasa bangga ku pada mu hancur sekejap, entah sekarang kamu milik siapa! Aku tak mau tau lagi tentang mu, aku benci harus membicarakan lelaki dihadapan orang banyak karena kesakitan yang slalu kalian tinggalkan dalam batin kecilku.

Aku bukan lemah, kalau aku mau aku bisa membalas mu jauh lebih buruk dari yang kamu beri padaku, tapi aku wanita, aku sadar akan kodratku.
Aku hanya mampu mengalah dan menyerahkan semua pada Tuhan, karena itu lah cara aku menikmati hidup ku kini yang jelas tanpa mu, yach tanpa mu.

Keadaan yang tak pernah ku mengerti, selalu dan selalu berakhir seperti ini, memaksa ku untuk move on, yach move on sendirian, sedih bukan....???
Apakah mereka diluar sana mengerti dengan apa yang kurasakan??? awh belum tentu.
Namun satu hal yang patut aku syukuri, Tuhan aku bersyukur karena engkau memperlihatkan seburuk apa dia untukku sebelum semua berjalan lebih lama lagi, dan aku bersyukur akan itu meski batin ku masih mencintai mu, tapi akan ku coba melupakan itu.

Mata ku yang membengkak sejak semalam tak bisa ku tutupi, aku malu dihadapan teman-temanku, aku hanya bisa menangis dibahu kalian sobat, karena tak ada sepatah kata pun yang mampu aku ucapkan dihadaan kalian, maafkan aku teman.

Aku sangat paham akan diri ku, hidupku harus berjalan terus, ini hanya bagian dari perjalanan ku, dan aku percaya setelah ini akan ada kisah baru nan indah yang aku temui, aku percaya itu.
Move on, move on, dan move on....
Atau aku mati sia-sia dengan perasaan ini, owh jangan sampai!
Aku tak sebodoh itu, 

Senin, 15 Juli 2013

Sederhana

Dear diary...

Aku tak pernah mengerti jalannya kehidupan ini, kadang aku melihat mereka menangis kadang pula aku melihat mereka tertawa terbahak-bahak seakan tak ada masalah apa-apa. Yach itulah kehidupan tak ada yang bisa menebaknya, apa yang akan terjadi hanya Tuhan yang mengetahuinya kika hanya menjalankan skenario yang telah di buat Tuhan.

Semua sebenarnya sederhana, sesederhananya Tuhan menciptakan kita dari segumpal darah hanya kita saja yang membuat semua yang terjadi dihidup ini rumit padahal nyatanya semua sederhana, tergantung bagaimana cara kita menanggapi setiap masalah yang datang.

Yach... sederhana bukan...???
Saat kamu dikecewakan teman, kamu sakit hati dan menangis sedang ia tak sadar bahkan tak minta maaf untuk menyadari tindakannya terhadap mu, sederhananya kamu tak perlu ambil hati dan membuang waktu mu untuk memikirkan yang belum tentu ia pikirkan, kamu hanya menyakiti diri mu sendiri.

Saat kamu tak lulus dari suatu ujian, sederhananya pikirkan sejenak kenapa itu bisa terjadi, intropeksi diri mu dan bangkitlah memulai dari awal lagi, bukan menyerah dan jatuh.
Sederhana bukan....???

Saat kamu jatuh hati pada seseorang namun oyank itu menolak mu, percayalah berati dia bukan pilihan yang tepat, bangkit dan temukan cinta yang baru

Semua sederhana, sesederhananya kita melihat mentari terbit dan ia terbenam, sederhana yach sangat sederhana...

Pandai-pandailah bersyukur, karena dengan bersyukur Tuhan akan melancarkan kehidupan kita...
jangan banyak mengeluh, karena waktu tidak butuh keluhan justru tindakan....
semangat sobat, gapailah mimpi dan cita-cita mu selagi kamu masih muda dan masih mampu sebelum kamu menyesal....

Akhirnya...

Dear diary...


Perkenalan kita beberapa tahun yang lalu, dan hubungan kita yang baru beberapa bulan berjalan harus berakhir seperti ini.
Kita sama seperti mereka, membutuhkan kasih sayang dan perhatian, kita tak lebih dari tulisan-tulisan biasa. Aku sadar bahwa aku hanyalah orang kesekian dalam hidup mu, namun perhatian mu membuat aku tak mempermasalahkan itu, hingga akhirnya kita menjalin hubungan ini.

Aku berhasil melepas masa laluku, melupakan semua tentangnya dan tak membawanya kembali. Semua masih baik-baik saja hingga pada akhir kita sekolah semua berubah, sangaattttt cepat!
Aku mulai kawatir akan diri miu, sikap mu yang berubah, dulu kamu selalu menanya keadaan ku tapi kini kabar mu pun tak ku dengar apa lagi perhatian mu, entah kemana diri mu yang dulu, aku tak mengerti apa yang terjadi, tiba-tiba semua berubah secepat ini.

Berbagai pikirin pun datang, namun aku berusaha berfikir positif aku berusah percaya pada mu, apa pun yang keluar dari bibir mu aku coba untuk percaya, namun entah mengapa semakin hari aku semakin lelah bahkan tanpa ku sadar air mata ini menetes, aku benci menangis, aku benci!

Aku tak tau harus melakukan apa, kamu tiba-tiba hilang tanpa sebab yang tak ku mengerti, entah pada siapa aku harus mengadu, aku hanya mampu menangis dan kamu tak tau itu.
Aku berusaha kuat, berusaha menerima semua perlakuan mu padaku.

Kabar mu akhirnya ku dengar juga, namun sangat berbeda!
Kamu berubah, kalau aku bertanya kamu hanya menjawabnya singkat apa lagi kamu mau menanyakan kabar ku, Ya Tuhan rasanya aku tertusuk, jujur aku tak tau apa yang harus aku lakukan, apa salah ku pada mu.....???

Aku berusaha membicarakan itu baik-baik pada mu, tapi kamu selalu merasa semua baik-baik saja seakan tak ada masalah, aku mulai tak mengerti akan semua ini, mengapa secepat ini....???
Jika kamu benar masih mencintai masa lalu mu itu, bicarakan pada ku, aku belajar menerimanya dan kita selesaikan baik-baik tapi ini apa...???

Mengapa kamu menyiksa aku dengan keadaan seperti ini, disaat aku benar-benar menyayangi dan mencintai mu, aku berusaha bangkit dari masa lalu ku, tapi mengapa kau jatuhkan aku lagi, apa ini tujuan mu mendekatiku...???

Aku hanya wanita biasa, aku hanya ingin kejelasan atas perubahan sikap mu, salah kah aku jika ingin tau itu....???
Jujur aku tak sanggup lagi menahan sakit ini, kamu yang hanya diam saat aku ajak bicara, kamu yang berubah secepat itu dan bahkan yang mengagetkan ku kamu meminta untuk mengakhiri hubungan ini padahal kamu yang memulainya.

Hingga akhirnya, kita memang cukup sampai disini, semua tentang mu bukan urusan ku lagi dan begitu pula sebaliknya, meski ku tau ini bukan yang aku inginkan tapi aku tak boleh seperti ini terus, aku harus melanjutkan kehidupanku tanpa mu, aku harus belajar dan terbiasa tanpa mu, harus!

Aku harap ini bukan keputusan yang salah, dan kamu bahagia disana entah dengan siapa hidup mu berlanjut nanti, terima kasih pernah menjadi bagian dari hidupku, aku tak membenci mu rasa ini masih sama seperti pertama kali hubungan kita berjalan, aku hanya butuh waktu membiasakan sendiri lagi, yach sendiri lagi untuk kesekian kalinya.
Dan akhirnya kita menjadi diri masing-masing.....


Kamis, 11 Juli 2013

Kamu Pasti Kembali

Dear diary...


Ketika keinginan tak sejalan dengan kenyataan, tak ada yang bisa kita lakukan selain bertahan atau menyerah. Mungkin ini hanya masalah waktu, tapi apakah kah sebesar itu pengaruhnya?
Aku hanya sekedar merindukan mu, rindu kamu yang dulu.
Yang entah sekarang kemana semua itu.

Apakah kamu sadar bahwa aku masih disini karena mu?
Aku tau mungkin yang kamu inginkan pergi dari ku, tapi maaf aku tak sanggup menghadapi hari-hari tanpa mu, semua sudah terbiasa bersama mu, beri aku waktu.

Pernah kah kamu bertanya " Sayang, kamu lagi apa?"
" Sayang, kamu baeq" yach disana! "
Tak mungkin, karena semua telah berubah.

Seandainya kamu tau bahwa berada di dekat seseorang yang hatinya tak bersama kita itu adalah kesakitan terbesar yang harus ku tahan, apakah kamu sadar telah melukai ku?
Kamu sadar bahwa aku ini kekasih mu, tapi mengapa biasa untuk mu?
Aku lelah akan semua ini, aku lelah merindukan mu sendirian, bahkan aku ingin menyerah!
Tapi entahlah aku masih ingin bertahan karena ku yakin kamu pasti kembali entah hari ini atau nanti, namun ku percaya kamu pasti kembali.

Minggu, 07 Juli 2013

Kamu, Tapi Bukan Kamu

Dear diary

Kita bukan Tuhan yang tau apa yang akan terjadi di depan sana, kita bukan Malaikat yang selalu benar, kita hanya dua makhluk Tuhan yang diciptakan dari sebuah kesederhanaan.
Namun kesederhanaan itu yang mempertemukan kita, kesederhanaan itu yang telah menyatukan kita, dan kita hanya sebuah kesederhanaan yang akan berkembang.

Dear kamu,
Tau kah kamu jika aku selalu berharap kemarin atau pun nanti kita akan selalu bersama.
Tau kah kamu bahwa dalam diam ku, aku berharap pada Tuhan hari ini dan nanti aku bisa menatap mu lebih lama lagi.

Tau kah kamu tanpa mu aku hanya seekor burung tanpa sayap...
artinya aku tak bisa terbang, aku tak bisa menikmati keindahan dari atas, maka teruslah jadi sayap untukku hari ini dan nanti.

Kamu ingat?
Dulu waktu kita selalu ledek-ledekkan, kita selalu bergandeng tangan, kamu ingat saat kamu mengusap air mata ku....?
Yach, begitu lembutnya sentuhan itu....
Kamu masih ingat....?
Dulu sebelum ku terlelap kamu selalu nyanyiin aku lagu nina bobo, sampai hari ini semua terasa masih ada disini....

Entahlah, apa yang terjadi kini....
Kamu memang ada disini, namun hati mu tak mengikuti keberadaan mu,
Mungkinkah semua berubah secepat itu, mungkinkah kamu yang dulu telah mati....?
Tuhan, kembalikan ia pada ku....
Tulus kasihnya, hanya engkau yang tau...
Aku terima akan semua ini, tapi beri aku kejelasan Tuhan...
Aku akan menanti jika memang aku harus menanti
Aku akan menanti mu hingga kamu tau bahwa aku tulus mencintai mu
Sekarang aku hanya berharap pilihan mu memang yang terbaik untuk mu,
Jika suatu saat kamu membutuhkan ku, percayalah aku masih di sini untuk mu....
meski sekarang Kamu, Tapi bukan kamu lagi.....