SpongeBob SquarePants

Jumat, 27 September 2013

Diam ...

Dear diary....


Hanya tertegun dalam diam, diam dan diam. Salahkah aku jika membenci saat ini, salahkah aku jika ingin marah.... ???
Lalu dimana hak ku...???
Jalan yang kita tempuh bersama, hingga hari ini, hingga sejauh ini, dengan segala do'a dan harapan, namun mengapa kini membuatku lemah, saangat lemah!

Kamu masih ingat...???
" Sudahlah, kita sekarang berjalan kedepan, lupakan masa lalu yang ada, kubur itu dalam-dalam dan jangan pernah membawanya kembali ", apakah kamu masih ingat dengan ucapan itu ?
Sungguh pembohong akan selamanya menjadi pembohong, karena nyatanya kamu yang mengatakan itu kamu pula yang mengingkarinya, betapa menyesalnya aku pernah mempertahankan mu.

Lalu apa mau mu sekarang...???
Jika dia adalah bagian dari masa lalu mu, mengapa kamu membawa dia kembali pada kehidupan kita sejauh ini, saat jarak dan ruang diantara kita berbeda bahkan sangat berbeda, disaat aku mampu menghargai keputusan mu, mengapa kamu tak mampu menghargaiku sebagai orang yang kini bersama mu?

Aku tak pernah mengerti maksud mu membawanya kembali, mungkin kamu ingin kembali padanya?
iya...???
Jika itu benar, aku memilih pergi!
Karena jika harus ku jelaskan pun kamu tak akan bisa mengerti.

Aku hanya minta dihargai, sadarlah kamu bahwa aku ini siapa untuk mu, tatap dengan mata mu rasakan dengan batin kecil mu, kamu tak pernah melihat jika ada orang lain yang mampu menghargaiku???
Maka suatu saat kamu akan merasakan itu.

Jujur, aku bukanlah diriku yang dulu lagi, aku tak punya kekuatan untuk menghakimi mu, aku tak punya kekuatan untuk membahasnya, aku lebih memilih diam. Mulai kini semua terserah, aku menyerah setidaknya aku pernah berusaha untuk mempertahankan mu, namun jika pintu kehancuran itu selalu kamu buka maka jangan pernah menyalahkan ku, karena aku tak pernah sama sekali menyentuh pintu itu, maaf jika aku keras dengan mu, semua itu demi kebaikan kita, namun kini aku mulai lelah, bahkan membohongi mu dengan senyuman ku itu adalah cara aku menutupi bahwa sakit ini tak mampu ku ucap lagi, entah bagaimana lagi aku melampiaskan emosi dan air mata ku, " Diam " adalah satu-satunya pilihan ku.

Selasa, 10 September 2013

Dhara'S DiarY: Inilah AKU dan itulah KAMU

Dhara'S DiarY: Inilah AKU dan itulah KAMU: Dear diary... Aku tak tau harus memulai cerita ini dari mana, semua terjadi secara spontan dan aku menikmati setiap detiknya. Tuhan ...

Inilah AKU dan itulah KAMU

Dear diary...


Aku tak tau harus memulai cerita ini dari mana, semua terjadi secara spontan dan aku menikmati setiap detiknya. Tuhan menciptakan sela diantara jari-jari kita karena maksud tertentu, apa....???
Karena Tuhan akan mengirimkan seseorang untuk mengisi ruang kosong diantara sela jari tangan kita dan menggenggamnya erat hingga kita tak tau bagaimana perpisahan itu terjadi.

Mungkin menurut kalian ini semua bulsit, tapi aku percaya kalian pun mengalami seperti apa yang aku alami dimana masa transisi kehidupan menghampiri, hanya saja Tuhan menciptakannya dalam bungkusan yang berbeda namun isinya sama.

Aku sendiri kadang muak membicarakan satu hal yang tak asing bagiku, kalian bahkan mereka. Semua orang membicarakan itu, " Cinta ".
Aku hanya tau cinta sesungguhnya hanya kepada Tuhan, entah padanya itu cinta atau apa, yang pasti aku merasakan nano-nano kehidupan, dan tentu kalian pun merasakan yang sama.

Jujur, aku adalah orang yang keras. Aku memilih diam saat ku kuat, namun jangan salahkan aku saat aku benar-benar merasakan tersangkar dan harus memberontak karena itulah sifatku. Aku tak pernah mengerti arti dari pertemuan, yang ku tau hanya menikmati dan menikmatinya, meski kadang dalam ruang kosong ada penyesalan karena pertemuan itu ada.  

Menikmati salah satu cara kita bersyukur padaNya, aku tau kadang aku egois bahkan masih kekanak-kanakan, aku pun sadar bahwa aku harus berubah aku sadar bahwa aku tidak bisa seperti ini, namun sulit bagiku meninggalkan sifat asliku, aku hanya butuh penyangga yang mampu menguatkanku, aku malu pada mu jujur malu.

Mungkin setiap kita berargumen kamu mengganggapku salah, aku pun menganggap mu jauh lebih salah, kita memang tak sepaham, kadang api dibalas api, aku lelah dengan perseteruan yang tak usai ini.
Aku hanya ingin kesederhanaan, cukup sederhana, " JUJUR "

Aku hanya ingin penyelesaian bukan justru penambahan, kamu terlalu sering menambah masalah yang belum terselesaikan, sulit untuk mu jujur....???
Apakah sulit untuk mu mengakui kesalahan mu....???
Aku kadang bosan memberitahu kesalahan yang tak pernah kau sadar, apakah kamu sadar bahwa kamu tak hidup sendiri...???

Jika aku hanya membicarakan kesalahan mu itu tidak adil, karena aku pun salah!
Aku tak ingin ini menjadi berkepanjangan, seharusnya kita sudah dewasa, kita mampu membedakan mana yang baik dan buruk untuk kita, namun satu hal yang hingga kini membuat ku merasa kesal adalah dimana saat aku berusaha memaafkan satu kesalahan mu namun kamu malah menambah dengan kesalahan yang lain dan dengan beribu alasan yang kamu perjuangkan.

Aku bosan dengan alsan-alasan mu, karena fakta yang akan menang, berhentilah beralasan untuk satu fakta karena kamu akan kalah. Ini bukan masalah menang atau kalah namun masalah pribadi kita kedepannya MAJU atau TERTINGGAL....

Aku mencoba meraba arti pertemuan, mungkin ini maksud Tuhan mempertemukan DIA dengan MEREKA, dan ini maksud Tuhan mempertemukan AKU dengan MU, karena kesempurnaan hanya milikNYA, dan kita hanya mampu menyempurnakan satu sama lain dengan perbedaan kita, karena inilah aku dan itulah kamu.

Teruslah menjadi alasanku untuk tersenyum menyambut mentari disetiap paginya, teruslah menjadi alasan ku untuk kuat saat asa mulai melemah, karena Mu aku tau hidup itu bukan untuk ditangisi, namun menikmati setiap tetes air mata dan membuatnya menjadi tawa!