SpongeBob SquarePants

Senin, 24 Juli 2017

Harta Karun

Bulan Mei. Yogyakarta yang cuacanya sulit diramal. Kadang panas begitu menyengat sampai membakar lemak-lemakku, kadang pula dingin yang membutuhkan pelukan. 

Saat itu aku lagi kencan dengan laporan akhir yang begitu membuat mata panda ku semakin tak karuan. Iya aku mahasiswa semester akhir yang selalu ditanya "Kapan kurus?" eehhh. Maksud ku "kapan wisuda? " Maka jawaban paling pasrah tahun 2017 ini adalah "Do'ain saja secepatnya" dan orang-orang mengaminkan dalam hati. 

Aku lupa saat itu tanggal berapa, tapi yang pasti itu hari sabtu. Ponsel ku berdering dan saat ku lihat layar ponsel ku,  aku langsung mengangkat telefon dari seseorang yang telah menghabiskan kentutnya untuk ku itu. Terdengar suara angin "krusuk krusuk krusuk" seperti sedang dijalan. Seseorang di ujung sana mengatakan bahwa dia ingin mencari makan. Iya sebut saja dia kumis lele. Bukan berarti dia lele sungguhan ya? Yang ada aku yang makan dia duluan. 

"Oohh iya" kata ku. 
Dan dia mematikan telefon. Memang dia adalah manusia dari planet saturnus yang selalu bertindak sesuka hatinya. Dia adalah manusia paling cuek secuek cueknya tapi bisa sebegitu perhatiannya saat lagi rindu. Tapi aku suka.

Ponsel ku berdering lagi. Tak ku biarkan lama berbunyi, segera aku menekan tombol hijau. Kalian bisa menebak siapa yang menelfon. Iya, si kumis lele ku. 
"De turun ke bawah" katanya. Jadi ku beritahu kalian kamar kos ku di lantai 2 (cuma mau kasih tau aja) 
"Kenapa?" tanyaku
"Turun saja" katanya. Iya dia memang seperti itu selalu meminta melakukan sesuatu semaunya. Dan dengan mantranya aku pun segera turun ke bawah. Ku matikan laptop. Ku abaikan laporan-laporan itu. Mungkin laporan ku sedang cemburu. 

Satu demi satu anak tangga aku turuni, dan kalian tau? Sesampainya dibawah ada dua manusia yang satu dari planet saturnus dan entah yang satunya lagi dari planet mana. Masa bodolah sama manusia yang asal muasal planetnya yang tak ku ketahui itu. 

Aku menghampiri manusia yang selalu membagi kentutnya kepada ku itu. Sejujurnya aku ingin memeluknya, tapi eitttss malu kali. Hehehe. Aku menyimpan ekspresi yang sesungguhnya. Dan aku berhasil. 

Kalian tahu ini kali pertama manusia dari planet saturnus itu menginjakkan kakinya di kota pelajar Yogyakarta. Aku pikir ini mimpi. Aku sangat suka tidur. Setiap tidur aku selalu mimpi. Dan aku pikir ini memang mimpi. Aku mencium aroma waktu tidur ku akan dirampas oleh si kumis lele. 

Sebut saja hubungan kami tidak seromantis romeo dan juliet. Tidak sepuitis zainudin dan hayati. Iya hubungan kami begini begitu saja. Bertemu hanya setahun sekali. Tau rasanya? Seperti minum kopi saat lagi panas-panasnya. 

"Kapan kamu jalan ke Yogya" tanya ku dengan senyum yang ku tahan-tahan. 
"Tadi siang" jawabnya pendek. Si kumis lele mah gitu. Dia bukan orang yang banyak ngomong. 
"Coba ceritakan sampai kamu bisa disini" seru ku. 
"Iihh kamu mah yang gitu-gitu aja ditanyain,  yang penting aku sudah disini" jawabnya kesal-kesal manja.

Jadi, si kumis lele baru saja mendapat gelar S.T. di salah satu perguruan tinggi swasta di Lombok. Setahu ku dia ingin melanjutkan studinya di Surabaya, dan seharusnya saat ini dia di Surabaya, tapi ajaib bin ajaib dia ada di sini. Di yogya. Bareng aku. 

Kita adalah dua manusia yang diberikan kelebihan lemak, jadi saat itu juga kita mencari makan. 
"Kamu tau kenapa aku datangnya hari ini? " tanyanya
"Kenapa"
"Soalnya sekarang malam minggu"
"Terus? " tanya ku sewot
"Aku mau malam mingguan bareng kamu"
"Hahahhaaha"
Aku hanya menertawainya. Kenapa? Soalnya si kumis lele nggak cocok romantis apalagi puitis. 

Malam minggu saat itu aku jadikan harta karun yang ku simpan di bawah bantal tidur ku. Hussttt jangan bilang siapa-siapa ya, soalnya itu Harta karun berharga yang aku punya di Bulan mei tahun ini.