SpongeBob SquarePants

Selasa, 31 Desember 2013

Merindu Lagi

Dear diary...

Tak terasa kita berada di ujung tahun, satu tahun yang lalu meninggalkan seribu kisah yang tak akan terlupakan, sekarang aku tahu mengapa Tuhan menciptakan masa lalu, karena Tuhan memberikan kesempatan pada kita untuk belajar, Tuhan memberikan kesempatan pada kita untuk mengenangnya, dan Tuhan mengajarkan kita cara bersyukur dengan adanya masa lalu.

Sadar atau tidak, terkadang saat kita sakit hati itu akan menjadi lelucon dimasa mendatang, jadi kesedihan dulu itu akan membawa tawa tersendiri yang tidak disadari oleh masa depan.
awh.... semakin merindu rasanya...
aku masih ingat jelas saat teman ku @astrydias sedang berada pada roda paling terbawah diantara kami, aku tahu sesak isak tangis yang ia rasakan, bahkan sangat mengerti keadaan saat itu, yach saat itu, semua itu berlalu seiring berjalannya waktu, kadang kondisinya yang seperti itu dulu membuat cerita komedi tersendiri untuk kami jika kembali mengingatnya...
#SedihTapiLucu...

Astri Widiastuti

Kamu memang pantas mendapatkan seperti apa yang kamu miliki saat ini, karena Tuhan itu adil...
jagalah dia seperti kamu mendapatkannya, karena kamu tak pernah tahu akan kah ada yang terbaik melebihnya...

Setiap orang tentu memilki sisi baik dan buruknya tersendiri, terkadang waktu pun mampu merubah sifat seseorang, kamu tahu rasanya saat teman mu berubah...???
kamu tahu rasanya saat kita tidak terlihat lagi, apa lagi mampu membaca dan memahami kita...???
itu hanya bagian dari waktu.....
Orang berhasil dan orang merugi punya waktu yang sama yaitu " 24 jam ", namun akan berbeda dengan prioritas yang mereka kerjakan, aku memang bukan tipe serius, aku lebih memilih dengan cara menikmati hidup ku, memang saat dihadapkan pada satu masalah kadang terlihat panik namun aku coba menikmati itu, karena menikmati adalah teman ternyaman dalam hidup ku.

Satu kisah lagi yang masih jelas diingatan ku, saat @Quinnsyriskina merasakan hal yang sama dengan @astrydias, yach tidak jauh berbeda saat berada pada titik nol, entah dimana letak kesalahannya, biarkan dia yang mencarinya.
Evi Full Dewi Rizkina

Aku salut pada wanita yang satu ini, dia bersembunyi di balik sifatnya yang keras untuk menutupi bahwa dia mulai " jenuh ", tak banyak yang mampu mengerti kondisinya, aku tahu kadang ia menangis diam-diam...
kasihan...

what ever dengan semua itu, itu masih dengan masalah yang sama yaitu " waktu ".
berbicara tentang waktu memang tak ada habisnya, karena waktu yang mempertemukan kita, waktu pula yang memisahkan kita...

tangis dan tawa yang pernah kalian ciptakan menjadi pelajaran tersendiri bagi ku...
thanks my sister's...
tak peduli orang lain berkata apa tentang kita, kita harus tetap berjalan, meski kini jarak dan waktu tak lagi sama...

Aku memulai semua dari awal lagi, saat pertama kali aku menginjakkan kaki di Sebuah kota yang orang-orang menyebutnya dengan sebutan " Kota Pelajar ". Satu Impian yang akan aku lanjutkan, melanjutkan studi ku menjadi perawat gigi yang professional nantinya ( amin ), bersyukur rasanya bisa berada di kota ini, kota yang dari dulu aku nantikan, kota yang membuat aku selalu merindu, yach merindu lagi tentunya...
rindu akan masa putih abu-abu ku,
rindu akan orang tua dan saudara-saudara ku...

Memilih menjadi Perantau kecil itu adalah keputusan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, aku tak mempunyai hunian tetap di kota ini, sementara aku bersama mbakku tersayang @_rayice...
Dia adalah teman tidur sekamar, lebih kurang 3 bulan aku bersamanya, satu hal yang aku rindukan darinya saat dia harus bertengkar dengan @ayon_bazuni ( sang kekasih ), itu adalah moment komedi tawa yang tidak dapat terlewatkan...


Rayi Charin E. E
Thankz untuk tumpangannya, thankz juga untuk ibu kos mbak @_rayice yang super duper baik...
you are the best my sister....

Sejak aku mulai mengekos sendiri, kami jarang bertemu bahkan tidak karena kesibukan masing-masing, dia adalah penunjuk arah ku pertama kali di kota ini, namun kini aku telah berjalan sendiri...

Awh sebenarnya sih tidak benar-benar sendiri...
Tuhan mempertemukan ku dengan 4 telur yang berbeda...
Cangkang telur yang tak sama, bahkan warna yang berbeda...
@shoher_fay, @delsasamudra, @nesavinessia dan @indahkudew, 4 telur ini adalah cerita baru ku di kota ini...
Aku salut pada diri ku sendiri yang mampu dengan mudah berdaptasi dengan perubahan waktu yang secepat ini, dimulai dari percakapan biasa hingga saling mengejek adalah bagian dari kisah ini, kami menjadi 5 telur biasa yang suatu saat akan menjadi kupu-kupu yang siap mengepakkan sayap dan terbang setinggi-tingginya, dengan tujuan yang sama kami menyatukan 5 cerita menjadi 1 kisah....



Meski pun mereka bagian dari cerita baru ku, maaf aku bukan tipe pelupa, karena itu cerita lama tetap menjadi bagian dari kisah hidup ku, akan dan selamanya, meski sejarah selalu membuat aku merindu lagi, lagi dan lagi.....



Kita hanyalah bagian dari kertas putih yang belum terselesaikan secara sempurna, hanya waktu yang akan mejawab segala tanda tanya yang kadang kita sendiri tak tahu jawabannya.
Aku, Kamu, Kita, Kalian atau Mereka Adalah " Sama "
Jangan pernah menyerah, selamat mewujudkan mimpi-mimpi kalian, jujur saat ini aku benar-benar " Merindu " Rindu semua tentang kita kawan...

2013 telah membuat cerita kita tidak hanya sekedar putih atau abu-abu, namun menjadi seribu warna yang tak mampu kita jelaskan hanya dengan satu kata, 2013 telah memberikan kita pelajaran yang sangat berharga...
saat kita berjuang di pintu kelulusan demi melanjutkan study kita hingga kini membuat kita berpencar satu sama lain...
Titip Rindu untuk kalian semua, terima kasih 2013, sebelum pergantian tahun ini benar-benar datang aku mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah aku perbuat pada kalian semua, semua kata-kata dan tindakan ku tidak lebih dari hiburan semata, segalanya hanya tujuan untuk membuat tawa dinatara kita...

Saat asa mulai melemah...
saat tawa telah kering...
saat semua telah berubah
itu lah saat kita berada pada titik terendah
kita memang tak sesempurna pelangi
kita memang tak seindah ranukumbolo
namun saat kita menyatu kita bisa menjadi mentari yang mampu menjadi penerang untuk semua orang....

HAPPY NEW YEAR 2014...
salam rindu ku dari Yogyakarta......

Senin, 23 Desember 2013

Menutup Telinga

Dear diary...

Dalam angan aku membayangkan kebahagian yang sempurna, meski terkadang sebagian dari mereka menganggap itu mustahil, namun aku percaya tidak ada yang tidak mungkin. Saat seseorang yang biasa menjadi persinggahan kita sudah tidak bisa disebut persinggahan lagi, saat hunian yang biasa kita tempati mampu diterjang ombak, saat hunian itu mampu ditembus angin, dan saat hunian itu mampu hanyut karena air, itu saatnya aku membuka mata bahwa " Dia telah berubah ".

Tuhan jika semua ini karena jarak, lalu mengapa jarak tercipta jika perselisihan yang terjadi?
jika ini karena waktu, lalu mengapa kau ciptakan waktu untuk pertengkaran ini?

Entah aku telah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi, aku lelah dengan sandiwara ini, aku lelah dengan permainan yang tak ada ujungnya ini.
Kamu tau rasanya tidak dipedulikan itu seperti apa?
Kamu boleh bilang semua wanita itu pada dasarnya sama, " gengsian "
Tapi suatu saat jika nalar mu telah mampu memahami keadaan ini, kamu akan menyesal telah mengatakan itu pada ku. Jujur kelemahan ku adalah berusahan kuat dihadapan mu, aku tau tentu kamu sedang tertawa bahagia dalam tangis ku, kamu senang telah berhasil membuat aku menangis?
iya....?

Aku lelah selalu dinomor dua kan, bahkan disaat kondisi fisik ku terganggu pun tangis ku tak mampu meluluhkan hati mu, tak mampu membuat hati mu membaca apa yang terjadi.
Kamu tahu?
banyak hal yang selalu aku simpan sendiri, karena aku telah merasa tidak aman berbagi kisah dengan mu, setiap sakit yang ku rasa, malas rasanya untuk ku cerita dengan mu, karena tetap saja " Cerita Lama " padahal aku yang sakit, tapi tetap saja menurut mu aku yang salah, entahlah bahkan kamu kekasihku pun tak bisa membuat ku merasa aman. Jadi, jika cerita dengan mu itu bukanlah penyelesaian masalah namun penambah masalah.

Aku tahu, satu hal yang kamu yakini adalah bahwa aku tak mungkin berbagi kisah ku dengan lelaki lain, namun jika permainan itu telah diizinkan oleh Tuhan untuk ku perankan, itulah saatnya mulut mu tertutup karena tangis mu.

Saat ini aku memilih diam, karena semua ucapan ku selalu salah untuk mu.
saat ini aku memilih diam, karena segala tindakan ku tak ada benarnya bagi mu.
dan saat ini aku memilih diam, dengan diam aku tahu kamu yang sebenarnya.
itulah sebabnya saat ini aku menutup telinga untuk semua tentang mu!


Selasa, 17 Desember 2013

Maju Lebur, Mundur Hancur

Gigi Berlubang


Seberapa pentingnya kesehatan gigi dan mulut untuk kita? Tentu untuk sebagian orang menganggap bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut itu bukanlah suatu kewajiban, padahal tanpa pernah kita sadari kelalaian kita adalah pembunuh terbesar bagi kesehatan gigi dan mulut.

Mengapa demikian?
Bayangkan saja, begitu banyak makanan dan minuman yang kita konsumsi dalam satu hari, tak jarang makanan dan minuman tersebut mengandung gula yang menyebabkan karies ( gigi berlubang ), mungkin bagi sebagian orang karies ini adalah hal biasa, namun saat kesehatan gigi dan mulut terganggu akan menyebabkan kualitas hidup kita menurun. Dengan adanya gangguan kesehatan gigi dan mulut tersebut maka segala pekerjaan kita terbengkalai karena waktu yang seharusnya efektif untuk bekerja namun terbuang untuk penyembuhan gangguan kesehatan gigi dan mulut tadi.

Seperti kata pepatah " Mencegah Lebih Baik dari pada Mengobati ", kita yang selalu mengabaikan akan menjaga kesehatan gigi dan mulut ternyata membawa banyak dampak negatif dalam kehidupan kita, sayangnya saat ini kita sedang terkena deman " Hedonisme ", dimana kita lebih memilih sesuatu yang menyenangkan untuk dijalani, dari pada membiasakan menjaga kesehatan gigi dan mulut yang bagi sebagian orang hal itu adalah pekerjaan berat.

Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut harus dilakukan sejak dini, anak-anak harus dibiasakan dari kecil agar besar nanti mereka paham akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, " Rongga Mulut adalah Cerminan Masa Lalu ", maksudnya ketika seseorang mengalami karies dimasa kini maka itu disebabkan karena kebiasaannya dimasa lalu yang mengkonsumsi gula dalam jumlah yang besar, sehingga kebiasaan masa lalunya itu akan terlihat dari rongga mulutnya.

Jika dari awal kita tidak membiasakan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, dan memang itu cukup menyulitkan kita, karena tidak dibiasakan sebab segala sesuatu itu bisa karena terbiasa. Memang untuk masalah kesehatan gigi dan mulut ini tidak cukup mudah, ketika kita lalai sedikit saja maka kuman yang menyebabkan penyakit itu akan dengan mudah menggerogoti rongga mulut, tentu akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan gigi dan mulut kita, dan ketika kesehatan mulut kita terganggu dan kita tetap tidak peduli, justru berfikir " ya sudahlah, toh gigi saya sudah berlubang, tidak perlu diobati ", jangan salah itu justru membuat kita hancur.

Benarkah sakit gigi dapat merengguh nyawa?
Mungkin sebagian dari kita beranggapan bahwa sakit gigi tidak menyebabkan kematian, sehingga saat kesehatan gigi dan mulut terganggu begitu banyak orang yang tidak peduli akan hal tersebut apalagi untuk mengobatinya saja tidak terfikirkan sama sekali dalam benak mereka, nah itu adalah anggapan yang salah, bahwa nyatanya ada kejadian dimana sakit gigi yang berujung maut.

Siapa yang tidak mengenal pelawak Leysus Winarso, semua berawal pada pertengahan puasa tahun 2005 lalu, beliau mengeluh sakit gigi namun itu dianggap hal biasa oleh istrinya Warini yang akrab disapa Ririn. Sebab menurut sang istri Leysus biasa sakit gigi jika mengalami flu atau pusing, dan itu menjadi sebuah kebiasaan yang salah. Dan ternyata gigi Pelawak Leysus ini mengalami keretakan pada bagian gigi kanan, kemudian dokter menambal giginya, namun sayangnya gigi bukannya sembuh malah menjalar kebagian tubuh yang lain, pipi mulai membengkak akibat gusi yang membengkak pula. Dan hal itu berpengaruh pada organ yang lain sehingga menyebabkan kematian.

Itu hanya sebagian kecil yang terlihat, tentu diluar sana masih banyak yang melalaikan akan kesehatan gigi dan mulutnya. Lalu apakah bisa dicegah?
Memang hidup dan matinya seseorang tidak ada yang tahu, hanya Allah yang mampu mengaturnya, namun akan disayangkan jika seseorang kehilangan nyawanya hanya karena " Sakit Gigi ", sekarang kita memilih memperbaiki pola makan dan menjaga kesehatan gigi dan mulut kita mulai detik ini atau " Maju " dengan tetap tidak peduli dan " Mundur " dengan penyesalan yang berujung maut?

Minggu, 17 November 2013

Cinta Dan Benci dalam Sepotong Roti #1

Dear diary....

" kring.... kring.... kring... "  jam weker kamar ku berdering membangunkan ku dari tidur, saat aku menatap jam tersebut, jarum menunjukkan pukul 07.00, aku pun bergegas meninggalkan kasur dan segera memakai pakaian ku, hari itu tepat hari senin, hari dimana orang mengawali aktivitasnya, dan tanpa basa basi aku bergegas turun kebawah....

" Dira, sarapan dulu ! " teriak Bunda pada ku
" Ntar aja dikampus bun ! " dengan mengeluarkan motor vespa kuning kesayangan ku.
Aku bersama vespa ku meninggalkan rumah,

Jalan Kaliurang Yogyakarta yang pagi itu membuat ku pengap, pagi yang serasa siang, lampu merah yang tak bersahabat dengan ku hari itu...
" Ayyoooo hijau.... " gerutu ku dalam hati,
Dan aku merasa ada yang aneh saat lampu merah itu, aku melihat sosok laki-laki seperti kambing ( dengan bulu-bulu dibawah dagunya ) menatap ku dengan tatapan yang tak biasa, dengan gigi yang meringis tak jelas.
" Ada masalah yo mas ? " tanya ku padanya
Tiba-tiba lampu berwarna hijau, belum sempat laki-laki itu menjawab pertanyaan ku, aku dengan segera meninggalkannya!

Aku pun melaju bersama vespa kuningku dengan kecepatan diatas rata-rata,
" Pagi mas ! " sapa ku kepada satpam kampus!
Sekali pun aku terburu-buru, pak satpam harus tetap disapa!
" Adduh.... ! " gerutu ku
sambil memandangi jam tangan ku yang menunjukkan pukul 07.15, 
Aku pun berlari meninggalkan vespa ku, ketika tiba didepan pintu kelas, kepala ku terbentur dengan pintu itu!
" Pintu kok bisa jalan sendiri ! " gerutuku,
" Dira ? " teriak sesosok badan tegap dengan bulu-bulu dibawah dagu ( yach seperti lelaki lampu merah tadi )
" Iii... ya... dok ! " jawab ku
" Kamu telat 15 menit, mau masuk ? " tanyanya lagi padaku
" Iii... ya ... dok " 
" Duggg " suara pintu dittutup kembali

" awh dasar aki-aki, bisanya marah-marah mulu pagi-pagi " gerutuku
" Apa kamu bilang ? " suara yang membuat ku terperanjat kaget
ketika aku menoleh, ternyata.....?
" e.....nggak dok ! "
Tatapan sinis itu membuat jantung ku berdetak kencang, 
" Jantung jangan copot " seruku dalam hati
" Ayyo masuk ! " tegas Dokter Doni

Aku pun mengikuti langkahnya menuju kelas, dengan langkah kecil aku mengikutinya dari belakang, sambil menunduk malu aku terus berjalan hingga sisi meja, dan mulai terdengar suara tawa yang tertahan,
" huuuusssss ! Calon dokter gigi kaya yang didepan ? malu-maluin ! " ejek seorang teman dari pojok ruang kelas!
" Abib, yang suruh anda berbicara siapa ? " tanya dokter Doni
Hening!

Dokter Doni mulai memperhatikan ku dari ujung kaki hingga ujung rambut ku, bahkan mencoba mendekat dan mengendus-ngendus seperti peliharaan tetangga rumahku!
" Kamu mau kemana Dira ? " tanya dokter Doni pada ku
" nga... ngampus dok ! " jawab ku ragu, tak yakin kalau aku akan ngampus
" Ke kampus atau maen topeng monyet mbak ? " sahut seorang teman dari pojok ruang kelas ( yach siapa lagi kalau bukan sih Abib bim salabib itu )
" Saya tidak meminta anda berbicara saudara Abib yang terhormat " Jelas Dokter Doni
" Emang enak loe ! " seruku dalam hati

Hening ini membuat ku serasa berada pada satu persidangan yang memvonisku 11 tahun lamanya, Dokter Doni masih memandangi ku dengan tatapan yang membuat keringat dinginku mengalir seperti banjir.
Dengan senyuman sinis " Lihat kebawah ! " Seru Dokter Doni pada ku
" haa... haaaa.... haaaa.... haaaa..... " tawa anak sekelas meledak bagai bom atom yang menyerang hirosima dan nagasaki bagiku.
Sumpah serasa berada dipanggung teater anak-anak, dan aku baru tersadar bahwa sepatu ku berbeda sebelah.
" Tobat Tuhan...!!! "


********************************************************
_Di Kantin
Kejadian tadi pagi membuat ku malas untuk mengikuti pelajaran Dokter Doni minggu depan
" Hai Di ? " sapa Bella pada ku
" Apa? kamu mau nertawain aku juga ? iya mbak ? " jawabku, jengkel
" Iwh... sinis amat sih! lagi dapet yo mbak? " 
" Awh.... udha awh.... males ! " jawab ku sambil meninggalkan Bella
" Ewh.... mau kemana neng ? " tanyanya
" Kuburan, mau ikut ? " tanya ku
" Sih Dira ngapain ke kuburan, dasar wanita aneh ! " gerutu Bella

Aku pun meninggalkan Bella dan segera bergegas kembali ke rumah, aku pun melangkahkan kaki ku menuju parkiran dan segera melaju bersama vespa kuningku, namun saat aku hendak memperlihatkan STNK motor pada pak satpam, entah dari mana datangnya bom besar itu.
" Duuugggg...... !!! "
Aku serasa kehilangan kesadaran.

_Beberapa menit kemudian_
" Kamu baik-baik sajakan...??? " tanya seseorang pada ku.
Dengan setengah sadar, aku mencoba membuka mata meski sedikit kabur aku mencoba mengumpulkan titik-titik cahaya hingga aku mampu melihatnya, aku pun terperanjat kaget....!!!
" Kamu....??? "
Dan aku pingsan lagi!




Seutuhnya Bersama Mu

Dear diary...

Aku tak pandai dalam mengungkapkan rasaku, berkata jujur bahwa " Aku Cinta Kamu " saja sangat susah untuk ku ungkapkan, entah dari mana aku harus memulai cerita ini!
Satu hal yang meski kamu tau bahwa aku sangat rindu pada mu, rindu semua tetang kita yang dulu. Serasa berada pada ruang hampa tanpa cahaya, mencoba bertahan dalam kegelapan dunia, meski harus menangis aku mampu bertahan, namun entah sampai kapan.

Aku tak mampu membaca tanda-tanda yang kau beri, entah harus pergi atau tetap berada disini. Ketika semua tak lagi sama, ketika semua bukan hanya ada kita namun dia pun masuk dalam cerita ini. Jika ini adalah salah ku?
Lalu apa artinya aku bertahan selama dan sejauh ini?
Jika ini hanya ego mu, ku mohon mengalahlah demi kita.

Masihkah kau ingat saat pertama kali mulut mu berkata " Aku cinta kamu ", masihkah...???
Masihkah kau ingat saat kau mengatakan "  Lagu ini untuk mu ", ingat....???
Awh... sudahlah percuma mengingatkan hal yang tak pernah berarti untuk mu.

Aku tak meminta banyak dari mu, cukup kejujuran yang kau berikan, terkadang aku lemah tapi kamu adalah alasan ku untuk tetap kuat, meski kadang angin yang kencang itu merapuhkan ku bahkan sangat rapuh. Jangan buat aku membenci mu dengan perubahan sikap mu ini, aku takut jika rasa ku berubah secepat yang terjadi pada mu, lalu siapa yang akan berjuang nantinya. Jika kehadirannya adalah alasan sikap mu dingin terhadap ku, aku maafkan tapi jadilah diri mu yang dulu, karena percayalah pada ku bahwa dia hanya pelabuhan sementara mu, percayalah bahwa kita akan berlabuh bersama sampai tujuan.

Aku takut jika kamu menyesal, sangat takut!
Itulah alasan ku untuk seutuhnya bersama mu....
Cinta!

Kamis, 07 November 2013

The End

Dear diary...

Sadar atau tidak tangisku meledak malam itu, malam yang tak pernah ku minta, aku telah merasakan firasat ini beberapa hari yang lalu, daan malam itu yang menjadi saksi pertengkaran terakhir kita.
" Semua tidak seperti yang kamu bayangkan Dira " katanya padaku
" Kurang jelas apa lagi ? kamu mencoba menyembunyikan hal itu dari ku ? " jawabku

Aku sadar bahwa yang aku lakukan padanya memang berlebihan, namun aku tak bisa mendiami kata hatiku, jika firasat ku salah syukur namun jika benar jangan salahkan aku jika perpisahan ini terjadi, 
malam itu aku membuka akun facebook Indra, dan memang bukan hak ku untuk membukanya, namun batin kecilku memberi tahu bahwa sesuatu ada disana, dan saat aku membukanya ada angka 1 papa inboxnya dan aku mencoba melangkahkan kursor laptopku pada angka 1 yang berwarna merah tersebut, saat inbox itu terbuka sosok wanita terlihat mengirimi sebuah pesan, dan dengan jelas disana tertulis " Percakapan dimulai hari ini ", namun aneh rasanya jika wanita itu mengirimi sebuah kalimat yang menyatakan bahwa itu adalah sebuah jawaban dari pertanyaan, namun tidak ada pertanyaan disana, hanya ada jawaban dari wanita itu, dan benar bahwa Indra menyembunyikan sesuatu dariku, ternyata dia mencoba menghapus pesan sebelumnya agar aku tidak mengetahuinya.

Dan itu bukan pertama kalinya ia membuat salah seperti itu, sebelumnya aku pernah mendapati seorang wanita juga mengirimi inbox di facebooknya yang berupa jawaban namun pesan sebelumnya telah dihapus oleh Indra, serasa wanita bodoh aku saat itu!

Dan jujur kecewa ku sudah tak ada kata " maaf " lagi, karena semua sudah terlalu sering Iin lakukan, tidak akan ada hubungan yang dapat berjalan baik, jika diantara kita tidak ada keterbukaan, aku tau bahwa aku salah telah membuka facebooknya, namun aku tak dapat mendiami hati kecilku, aku lelah dengan tingkah mu, perasaanku seperti tak ada artinya untuk mu.

" tut... tut... tut... " aku mematikan telfon malam itu, apa yang terjadi...???
Aku tak mendengar handphone ku berbunyi setelah beberapa jam kemudian, " mas ini hati, bukan patung yang didiamin "

Aku seperti tak ada artinya, amarahku tak penting baginya, mengapa ia tak pernah hadir disaat tangis ku meledak, mengapa dia hanya hadir saat ia butuh bantuanku, sedangkan aku ?
Masih jelas diingatanku, saat ia memutuskan untuk melupakan semua tentang kita, dia menangis dan bahkan merintih entah sandiwara yang menarik yang Indra perankan saat itu, namun saat hatiku sakit, seharusnya aku yang marah, namun aku mampu menemaninya, bahkan membuat tangis itu terhenti namun mengapa saat aku yang merintih, tak ada sepatah kata pun darinya yang menemaniku.

Aku tau bahwa ini hanyalah masalah sederhana, namun kamu terus saja mengulanginya hingga kecewa yang kesekian kali ini membuatku lelah...
" Izinkan aku bebas ! " mohon Indra pada ku...
" Bebas? fine kamu bebas, tapi tanpa KITA ! " jelasku padanya
kamu bebas sebebas-bebas yang kamu bisa, apa pun yang kamu lakukan bukanlah hak ku lagi, dan aku tak percaya bahwa secepat ini aku menyerah.

Terima kasih untuk 2 tahun terakhir ini, kamu membuat aku merasakan tawa itu seperti apa, tangis itu bagaimana bahkan rasa kecewa yang tak usai itu seperti apa, terima kasih banyak Indra, namun maafkan aku, aku tak sanggup lagi berjalan bersama mu terlalu banyak kebohongan yang ada dalam batin kecil mu, terima kasih telah mengajarkan aku cinta, dan membuat aku tak ingin mengenal lagi cinta itu, karena semua telah berakhir...
" The End "

Tak ada lagi KITA yang ada hanya Aku ya aku, dan kamu ya kamu!
Jalani hari-hari mu seperti yang kau mau, aku tak akan mengganggu mu lagi, aku cukup tau kamu yang sebenarnya, dan ku harap kamu mendapatkan wanita yang kau inginkan, yang tak pernah membuka facebook mu hanya karena ingin melihat kejujuran mu!

Aku sadar aku salah, karena itu izinkan aku pergi!

Kamis, 17 Oktober 2013

Terima Kasih Untuk Semuanya

Dear diary...

Inilah akhir yang aku tunggu-tunggu, saat tak ada lagi kita, dan terima kasih untuk semuanya, kamu telah menghancurkan mimpiku secara perlahan, dan ternyata kesalahan terbesarku adalah mengenalmu.
Kamu tau berapa banyak waktu yang aku keluarkan untuk satu masa yang kamu buat menjadi sia-sia, mimpi-mimpi kita saat bersama dulu kini tak ada lagi.

Ingatkah kamu saat awal perjuangan itu dimulai, saat kita berdiri bersama saling bergandeng tangan dan saat menangis bersama dimalam takbiran itu, berharap hari esok Tuhan masih dan akan selalu menemani kita, namun sayang semua begitu cepat berubah, mungkin karena sifatnya yang memang tidak bisa menjaga sikap, saat jarak tak lagi mampu berbicara, hanya waktu yang menjawab semua tanya, kau sia-siakan perjuangan kita dulu, hanya demi " Dia "

Dan hal itu menyakitkan ku, betapa tidak setiap hari kamu bersamanya, duduk berdampingan bahkan bercanda bersama, mungkin saat itu aku pun hilang dari ingatan mu, aku takut kisah ini sama dengan mereka, salahkah jika ini cara aku mempertahankannya....???

Semua bisa terjadi, tidak harus sesuai kehendak, dan kamu tau satu hal yang aku rasa kini adalah " Penyesalan ", betapa menyesalnya aku pernah memberikan kesempatan pada mu, karena kamu sudah tak ada lagi untukku, bahkan kamu bukanlah yang dulu, jarak membuat semua berubah secepat yang tak terduga, dan aku sangat membenci itu, aku benci dengan semua tentang mu dan juga tentangnya, berbahagialah kalian telah berhasil menghancurkan ku, namun siapkan mental kalian untuk " Karma " yang akan berjalan nantinya.

Kamu lelaki terbodoh yang pernah aku kenal, betapa tidak...???
Kamu menyia-nyiakan wanita yang slalu ada saat kau jatuh bahkan saat seluruh dunia menjauhimu, mungkinkah ada wanita kedua kalinya yang seperti itu....???

Tidurlah kau dalam kehancuranku, maka Tuhan akan membalas yang setimpal dengan apa yang kurasa, karena inilah titik kelemahanku, saat semangat telah menjadi abu, tak ada lagi kisah tentang " Kita " karena permainan mu, selamat atas keberhasilan itu, dan aku akan mendo'akan demi kebahagiaan kalian, , , 

Dan terima kasih atas segala waaktu mu selama ini, itu akan menjadi kenangan terburuk dalam hidupku, dan aku akan melupakannya, karena tak ada yang patut untuk diingat, dan kamu sebagai wanita sadarlah akan kodrat mu, bahwa ada kalanya permen yang kau rampas itu akan dirampas pula oleh orang lain.

Kamis, 10 Oktober 2013

Ketika Masa Telah Berubah

Dear diary...


Mungkin sekarang aku lagi bermimpi, atau mungkin sekarang yang ada itu adalah khayalanku, namun setelah aku membuka mata ternyata semua adalah nyata. Kenyataan yang sangat menakutkan untuk ku, atau bahkan melahirkan rasa benciku, karena semua begitu cepat berubah.
Mengapa Tuhan menciptakan rasa....???
Mengapa Tuhan memberikan kasih sayang diantara kita...???
Pernahkah kamu bertanya mengapa Tuhan mempertemukan kita jika ini yang harus terjadi...???

Satu hal yang aku rasa kini, ketika masa tak lagi sama, ketika ruang dan waktu kita berbeda, segala cobaan datang dari segala sudut kehidupan yang ada, aku lelah menangis sendiri, aku lelah, saaangat lelah.
Hanya tulisan ini yang menemaniku, BUKAN kamu orang yang aku anggap ada dan akan menemaniku, begitu sedikitnya waktu yang tercipta untuk kita, waktu yang ada hanya kita gunakan untuk saling menyalahkan, lalu pantaskah itu disaat kondisi kita seperti ini...???

Seharusnya kamu sebagai seorang lelaki paham dengan keadaan sekarang ini, bukan justru lari kemudian pergi, apakah sudah tak ada lagi waktu untuk kita saling berbagi?
Iya...???
jika itu benar, aku hanya ingin terlepas dari semua ini.

Mengapa disaat aku sangat bersemangat mengejar mimpiku, mengapa kamu datang membawa luka yang tak pernah ku minta, bisakah kamu menghargai setiap usaha yang aku lakukan?
Kelemahanku adalah berpura-pura kuat dihadapan mu, jujur aku lelah dengan permainan ini, aku ingin kamu menghentikannya, aku tak butuh berapa banyak janji yang bisa kamu ucapkan, yang aku butuh BUKTIKAN bahwa kamu memang pantas untukku.

Aku ini siapa bagimu....???
mengapa begitu sakit yang kurasa, kamu membuat semua mejadi abstrak, apakah kamu ingat saat pertama kali pertemuan kita bahkan hingga detik ini kita maasih berjalan pada ruang yang tak tentu, aku ingin semua berjalan dengan tujuan yang pasti, jika rasa mu memang telah berubah seperti masa yang ada saat ini, katakanlah maka semua akan berakhir, jangan pernah membohongi aku atau bahkan kamu membohongi rasa mu, aku sadar dengan masa yang ada kini, karena itu semua kini tak mudah untuk kita, namun aku tak yakin untuk kita menyerah, karena ini baru awal dari perjalan kita, namun ada kalanya bisikan itu datang dari sudut yang tak pernah ku kenal membisikkan satu kata yang membuat ku yakin bahwa kamu bukanlah yang terbaik untukku.

Aku rindu kamu yang dulu, perhatian mu, sentuhan itu, bahkan aku rindu saat kita membuat do'a dalam waktu yang sama, apakah rasa mu telah kau bagi...???
Jika iya, lepaslah aku maka aku pastikan tidak ada lagi " Kita ", yang ada hanya " Kalian ", aku mohon beri aku penjelasan yang rasional akan semua ini, karenakini akal ku pun tak lagi mampu merabanya.

Tuhan...
dalam heningMu aku meminta,,,
jauhkan ia jika memang bukan untuku,
namun dekatkan ia jika dialah keindahan yang Kau ciptakan untukku,

Aku ingin semua ini cepat berlalu, karena tak mungkin selamanya aku menghabiskan waktuku untuk menangis dan menangis, sedang ia disana tak pernah sadar akan kesalahannya, hentika ini semua Tuhan, jika ini memang cara mu mengujiku, buat aku kuat hingga aku mampu mengalahkan ruang dan waktu yang sudah tak sama lagi....

Kamis, 03 Oktober 2013

Ketika Asa Tak Pernah Lelah

Dear diary...


Sesungguhnya kita tak lebih dari sebuah daun yang terbang dibawa angin, tapi kita bisa merubah itu, apakah selamanya kita akan menjadi daun itu...???
Semua bisa berubah, semua bisa terjadi....
Meski tak mudah, namun percayalah dimana ada kemauan pasti ada jalan.

Aku rindu masa dimana aku hanya terdiam, dan entah harus kemana, tapi aku sadar tak seharusnya aku merindukan masa itu, aku harus berdiri dan berjalan terus berjalan hingga tujuan ku sebelum waktu berhenti, aku percaya bahwa tak ada yang sia-sia, saat asa ku benar-benar tak lelah AKU PASTI BISA!

Biarkan orang diluar sana menggunjingku, tak apa bagiku, karena mereka adalah jalanku untuk mencapai tujuan, kenapa....???
Karena bagiku, saat mereka memujiku tentu aku akan sombong dan mungkin lupa akan tujuanku, dan saat mereka menggunjingku aku punya tekad, aku punya semangat untuk membuktikan pada mereka bahwa AKU BISA!

Semua orang bisa sukses, siapa pun itu!
Yach, siapa pun itu!
Kita hanya butuh keyakinan, dan suatu saat kita HARUS bisa menjadi motivasi untuk orang lain.
Kalau bukan sekarang kapan lagi, so mulailah dari sekarang!

Aku hanyalah mahasiswa biasa, yang kadang merasa jenuh dengan pelajaran yang ada, tapi malaikatku selalu aku ingat, saat aku benar-benar lelah hanya dua malaikat kecilku yang terbayang, bahwa aku tak ingin mengecewakan mereka, dan aku akan buktikan bahwa aku bisa membahagiakan mereka.

Berhentilah mengeluh, karena semua percuma!
lakukan, lakukan, dan lakukan.
Kamu tidak akan mengetahui hasilnya jika tidak mencoba, mulailah dari hal yang terkecil!
Jika terjatuh, berusaha bangkit secepatnya karena pintu lain telah menunggu!

Dan inilah saatnya, dimana ketika asa tak pernah lelah menemani langkah ku, menemani aku melihat mentari dipagi hari dan menatapnya saat berganti rembulan, inilah waktunya saat asa tak pernah lelah menemani waktu demi waktu, dan inilah saatnya ketika asa tak pernah lelah menemani aku hingga TUJUANKU.....

Jumat, 27 September 2013

Diam ...

Dear diary....


Hanya tertegun dalam diam, diam dan diam. Salahkah aku jika membenci saat ini, salahkah aku jika ingin marah.... ???
Lalu dimana hak ku...???
Jalan yang kita tempuh bersama, hingga hari ini, hingga sejauh ini, dengan segala do'a dan harapan, namun mengapa kini membuatku lemah, saangat lemah!

Kamu masih ingat...???
" Sudahlah, kita sekarang berjalan kedepan, lupakan masa lalu yang ada, kubur itu dalam-dalam dan jangan pernah membawanya kembali ", apakah kamu masih ingat dengan ucapan itu ?
Sungguh pembohong akan selamanya menjadi pembohong, karena nyatanya kamu yang mengatakan itu kamu pula yang mengingkarinya, betapa menyesalnya aku pernah mempertahankan mu.

Lalu apa mau mu sekarang...???
Jika dia adalah bagian dari masa lalu mu, mengapa kamu membawa dia kembali pada kehidupan kita sejauh ini, saat jarak dan ruang diantara kita berbeda bahkan sangat berbeda, disaat aku mampu menghargai keputusan mu, mengapa kamu tak mampu menghargaiku sebagai orang yang kini bersama mu?

Aku tak pernah mengerti maksud mu membawanya kembali, mungkin kamu ingin kembali padanya?
iya...???
Jika itu benar, aku memilih pergi!
Karena jika harus ku jelaskan pun kamu tak akan bisa mengerti.

Aku hanya minta dihargai, sadarlah kamu bahwa aku ini siapa untuk mu, tatap dengan mata mu rasakan dengan batin kecil mu, kamu tak pernah melihat jika ada orang lain yang mampu menghargaiku???
Maka suatu saat kamu akan merasakan itu.

Jujur, aku bukanlah diriku yang dulu lagi, aku tak punya kekuatan untuk menghakimi mu, aku tak punya kekuatan untuk membahasnya, aku lebih memilih diam. Mulai kini semua terserah, aku menyerah setidaknya aku pernah berusaha untuk mempertahankan mu, namun jika pintu kehancuran itu selalu kamu buka maka jangan pernah menyalahkan ku, karena aku tak pernah sama sekali menyentuh pintu itu, maaf jika aku keras dengan mu, semua itu demi kebaikan kita, namun kini aku mulai lelah, bahkan membohongi mu dengan senyuman ku itu adalah cara aku menutupi bahwa sakit ini tak mampu ku ucap lagi, entah bagaimana lagi aku melampiaskan emosi dan air mata ku, " Diam " adalah satu-satunya pilihan ku.

Selasa, 10 September 2013

Dhara'S DiarY: Inilah AKU dan itulah KAMU

Dhara'S DiarY: Inilah AKU dan itulah KAMU: Dear diary... Aku tak tau harus memulai cerita ini dari mana, semua terjadi secara spontan dan aku menikmati setiap detiknya. Tuhan ...

Inilah AKU dan itulah KAMU

Dear diary...


Aku tak tau harus memulai cerita ini dari mana, semua terjadi secara spontan dan aku menikmati setiap detiknya. Tuhan menciptakan sela diantara jari-jari kita karena maksud tertentu, apa....???
Karena Tuhan akan mengirimkan seseorang untuk mengisi ruang kosong diantara sela jari tangan kita dan menggenggamnya erat hingga kita tak tau bagaimana perpisahan itu terjadi.

Mungkin menurut kalian ini semua bulsit, tapi aku percaya kalian pun mengalami seperti apa yang aku alami dimana masa transisi kehidupan menghampiri, hanya saja Tuhan menciptakannya dalam bungkusan yang berbeda namun isinya sama.

Aku sendiri kadang muak membicarakan satu hal yang tak asing bagiku, kalian bahkan mereka. Semua orang membicarakan itu, " Cinta ".
Aku hanya tau cinta sesungguhnya hanya kepada Tuhan, entah padanya itu cinta atau apa, yang pasti aku merasakan nano-nano kehidupan, dan tentu kalian pun merasakan yang sama.

Jujur, aku adalah orang yang keras. Aku memilih diam saat ku kuat, namun jangan salahkan aku saat aku benar-benar merasakan tersangkar dan harus memberontak karena itulah sifatku. Aku tak pernah mengerti arti dari pertemuan, yang ku tau hanya menikmati dan menikmatinya, meski kadang dalam ruang kosong ada penyesalan karena pertemuan itu ada.  

Menikmati salah satu cara kita bersyukur padaNya, aku tau kadang aku egois bahkan masih kekanak-kanakan, aku pun sadar bahwa aku harus berubah aku sadar bahwa aku tidak bisa seperti ini, namun sulit bagiku meninggalkan sifat asliku, aku hanya butuh penyangga yang mampu menguatkanku, aku malu pada mu jujur malu.

Mungkin setiap kita berargumen kamu mengganggapku salah, aku pun menganggap mu jauh lebih salah, kita memang tak sepaham, kadang api dibalas api, aku lelah dengan perseteruan yang tak usai ini.
Aku hanya ingin kesederhanaan, cukup sederhana, " JUJUR "

Aku hanya ingin penyelesaian bukan justru penambahan, kamu terlalu sering menambah masalah yang belum terselesaikan, sulit untuk mu jujur....???
Apakah sulit untuk mu mengakui kesalahan mu....???
Aku kadang bosan memberitahu kesalahan yang tak pernah kau sadar, apakah kamu sadar bahwa kamu tak hidup sendiri...???

Jika aku hanya membicarakan kesalahan mu itu tidak adil, karena aku pun salah!
Aku tak ingin ini menjadi berkepanjangan, seharusnya kita sudah dewasa, kita mampu membedakan mana yang baik dan buruk untuk kita, namun satu hal yang hingga kini membuat ku merasa kesal adalah dimana saat aku berusaha memaafkan satu kesalahan mu namun kamu malah menambah dengan kesalahan yang lain dan dengan beribu alasan yang kamu perjuangkan.

Aku bosan dengan alsan-alasan mu, karena fakta yang akan menang, berhentilah beralasan untuk satu fakta karena kamu akan kalah. Ini bukan masalah menang atau kalah namun masalah pribadi kita kedepannya MAJU atau TERTINGGAL....

Aku mencoba meraba arti pertemuan, mungkin ini maksud Tuhan mempertemukan DIA dengan MEREKA, dan ini maksud Tuhan mempertemukan AKU dengan MU, karena kesempurnaan hanya milikNYA, dan kita hanya mampu menyempurnakan satu sama lain dengan perbedaan kita, karena inilah aku dan itulah kamu.

Teruslah menjadi alasanku untuk tersenyum menyambut mentari disetiap paginya, teruslah menjadi alasan ku untuk kuat saat asa mulai melemah, karena Mu aku tau hidup itu bukan untuk ditangisi, namun menikmati setiap tetes air mata dan membuatnya menjadi tawa!

Sabtu, 24 Agustus 2013

Berhenti Berharap

Dear diary....


Aku lelah jadi orang baik, aku lelah dengan sandiwara selama ini, aku lelah dengan semua permainan yang membuang waktuku, seandainya saja dulu aku tak membiarkan mu memasuki kehidupanku, ku yakin aku tak kan sesakit ini.

Mungkin bagimu ini hanya sederhana, namun tidak bagiku. Aku terlalu baik untukmu, sedangkan kau???
Setiap mau ku tak penting bagimu, apa lagi sesuatu yang ingin kau bagi untukku, kalau mau ku saja tak kau hiraukan, semua memang bohong.

Kamu tau? Aku lelah mendengar seribu alasan mu yang telah ku baca sebelumnya, aku muak bahkan sangat-sangat muak hingga aku tak mampu menahan ucapanku berbagai sumpah serapah telah keluar.
Kamu menghancurkan kehidupanku, kamu telah membuang waktuku, kamu adalah pembohong yang tak bisa dimaafkan.

Kamu ingat dulu…???
Betapa aku berharap kamu yang terbaik, hingga aku mempercayaimu untuk menjaga ku, namun apa…???
Kamu sangat mengecewakan!

Aku benci setiap pertemuan, apalagi pertemuan kita….
Aku ingin satu hal, pergi dari hidupku atau aku yang harus pergi,
Aku tak mau lagi mendengar alasan-alasan mu, aku bukanlah mantan-mantan mu yang bisa kau bohongi, aku terlalu pandai untuk kau tipu.

Kamu tau? Betapa aku selalu meluangkan waktuku untuk mu, bahkan saat aku mengejar prestasiku dan harus meninggalkan mu sesaat aku masih mampu mendo’akan mu, aku selalu mengingatkan mu akan Tuhan, tapi kamu…..???
Mencoba membawaku pada neraka,
Sebusuk itulah dirimu, sayang tak ada yang tau hanya aku dan Tuhan yang mengetahuinya.

Kamu adalah lelaki terbodoh yang pernah aku kenal, betapa tidak?
Kamu menyia-nyiakan kebaikanku, hingga kini membuat ku merasa lelah dan aku akan membuat semua ini biasa hingga aku tak tau rasanya sakit itu seperti apa, aku lelah menjagamu karena kamu selalu membuka pintu itu, aku lelah memgingatkan mu akan hal yang tak ingin kau dengar, wajar jika mau ku pun tak kau hiraukan….

Hari ini, aku berhenti berharap!
Aku ingin menjadikan semuanya biasa, aku lelah jadi orang baik untukmu, aku tak peduli akan setiap tindakan mu, sekarang semua adalah hak mu, tak perlu kau pedulikan aku.
Aku malu pada Tuhan, aku menyia-nyiakan waktu untuk menangisi seseorang yang tak pantas untuk ku tangisi, aku ingin membuat semua biasa!

Aku ingin menyiapkan diriku sebaik mungkin agar aku mendapatkan orang yang baik pula, tidak seperti kau.
Aku siap menjadi penonton mu suatu saat nanti, dan saat itulah aku menertawaimu.
Pernahkah kau berfikir, untuk apa aku menangis….?
Aku hanya ingin membuat mu berbeda dengan lelaki diluar sana bukan berarti aku mengubah mu, namun setidaknya kamu tau bahwa Tuhan itu ada, aku ingin mengubah jalan pikiran mu, bahwa kamu berfikir “ Jika Tidak Dibutuhkan, Buat Apa Kita memberi?”
Apakah kamu sadar, tanpa pernah kau minta aku selalu memberi sesuatu untuk mu apa lagi yang kau minta, memang sampai hari akhir kita akan terus menjadi koin.

Dan kini aku benar-benar berhenti berharap, jujur aku lelah.

Rabu, 21 Agustus 2013

Delapan Belas Hari

Dear diary...

Tak semua apa yang kita mau terpenuhi, kadang harus ikhlas dan mampu merelakannya, yach memang tidak mudah. Kita berjalan seiring dengan waktu, mungkin bagi mu aku hanya anak kecil yang hanya bisa menangis, namun tanpa pernah kamu tao aku berusaha kuat untuk melihat hari esok.

Kadang aku ingin kesederhanaan itu menjadi luar biasa, kadang aku ingin meninggalkan kesedihan yang membuatku sakit, kadang aku ingin memilih bahagia sendirian, namun semua itu hanya kadang-kadang aku inginkan karena sesungguhnya Tuhan selalu menghadirkan mu untukku.

Kita memang baru berjalan seirama, ruang dan waktu yang sempat memisahkan kita akhirnya hanya dengan " Delapan Belas Hari " kita kembali berada pada ruang dan waktu yang sama.
Memang waktu itu hanya singkat, namun dalam delapan belas hari itu aku memanfaatkannya sebaik mungkin, semampu-mampunya kita luangkan waktu untuk bersama, dan aku percaya rencana Tuhan itu PASTI indah, dan benar pada akhir hari ke delapan belas Tuhan telah memberikan 1 hari dari delapan belas hari itu bersama mu, dan itulah anugerah Tuhan.

Meski sesingkat itu pertemuan kita, namun itulah yang terus menjadi penyemangat untukku, kita harus buktikan pada orang-orang yang meremehkan hubungan kita, bahwa kita bisa melewati perbedaan ini.
Dan aku sadar saat kita bertemu kembali, bahwa pada akhirnya kita juga akan kembali berpisah.

Delapan belas hari yang tak biasa untukku, serasa nyawa yang sangat berharga yang pernah aku miliki, seperti Tuhan hanya memberikan waktu sesingkat itu kemudian aku memanfaatkan sebaik yang ku mampu, dapat menyentuh mu dari dekat itulah yang slalu ku rindukan, tertawa dalam jarak yang dekat, melakukan semua dalam waktu yang sama.

Hingga pada akhirnya aku tersadar bahwa nyawa ku telah masa tenggang, kita kembali terpisah namun hati tak pernah berubah, ku harap sejauh apa pun langkah kita selama kita masih bernafas kita akan saling merindu satu sama lain karena semua ini adalah perjuangan untuk masa depan kita.
So, semangat untuk mu ku harap suatu saat kita akan kembali bertemu pada ruang yang sama.
Amin.....

Rabu, 07 Agustus 2013

Indahnya Takbir Dimalam Lebaran

Dear diary....

Suatu kenikmatan yang tak ku percaya terjadi, saat aku mampu menikmati malam ini ditengah hiruk pikuk lautan manusia diluar sana, bersama orang-orang tersayang!
Kesederhanaanlah yang membawaku berada diantara mereka, satu hal yang patut ku syukuri aku mampu melihat indahnya takbir malam ini....

Bergema di semua masjid, membuat bulu kuduk berinding, begitu indah karunia Tuhan.
Aku hanya mampu tersenyum dalam diam dan berharap tahun depan aku mampu menikmati keindahan seperti ini bersama mereka, orang-orang yang ku sayangi dan menyayangiku.

Hari ini aku mengerti satu hal yang mungkin tak semua orang mampu menerimanya, aku akui beberapa hari sebelum malam takbiran ini betapa aku harus tersiksa akan keadaan yang tak pernah ku minta, silih paham, harus mengalah yang sebenarnya bukan salah ku, namun apalah arti semua itu jika memang itu yang harus terjadi, aku sadar mungkin aku terlalu sombong, aku terlalu keras untuk mengakuinya, hari ini aku harus melepaskan semua itu, karena hanya dengan MAAF aku mampu membuat keadaan kembali normal, atau MEMAAFKAN...

Aku malu pada Tuhan, tak seharusnya aku bersikap kasar, tak seharusnya aku membenci sedang Tuhan selalu mampu memaafkan, 
Jujur aku malu!

Tuhan, Engkau tau apa yang sedang terjadi padaku, engkau tau segalanya, dan aku harap dimalam takbiran ini, bahwa keputusan yang ku ambil ini bukanlah keputusan yang salah.
Tuhan, hanya satu pinta ku lindungi slalu dua malaikat ku, karena mereka harta dalam hidup ku.

Dan teman-temanku, saat kita dipertemukan dulu mungkin kita tak pernah memintanya, karena Tuhan mengirimkan kita sesuatu yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan, dan aku tersadar bahwa aku membutuhkan kalian, Sobat!

Dan untuk mu disana, aku kan slalu merindukan masa disaat kau merangkulku dan mengajakku berlari dilapangan yang luas hanya untuk melupakan sejenak masalahku, aku rindu masa itu.
Apakah kamu merasakan yang sama...???

Dan malam ini telah menyadarkan ku banyak hal, kasih sayang begitu berharga dari apa pun, aku akan sangat merindukan masa-masa saat aku menangis hingga aku mampu tertawa, dan semua indah saat takbir menjemput untuk kita semua berkumpul dan saling memaafkan!
Minal Aidin Walfaizin.....

Minggu, 04 Agustus 2013

Sekedar Mengagumi Mu

Dear diary...

Satu masa yang akan selalu ku ingat, saat aku dipertemukan pada sosok yang tak biasa bagiku meski tak mampu untuk ku miliki hanya sekedar mengagumi mu dari ujung pandangan ku itu luar biasa bagiku.
Aku memang bukan yang sempurna, hanya bersembunyi di balik kaca mata tebal, namun ku beranikan diri untuk menatapmu.

Aku rindu pertemuan kita, meski tak pernah spesial bagi mu namun bagi ku itu adalah mimpi nyata yang aku alami. Kadang sakit aku melihat mu bersama kekasih mu, namun apa hak ku melarang mu, aku hanya pengagum rahasia yang tak pernah kau baca bahkan yang tak mungkin untuk kau lihat.

Aku tak lebih dari kupu-kupu yang berusaha mengindahkan taman.
Menulis surat terus menerus namun tak pernah ku sampaikan pada mu bagi ku itu kebiasaan yang kadang menjadi lelucon bagiku. Aku selalu mencari kabar tentang mu, sejak kelulusan mu setahun yang lalu, aku tak tau keberadaan mu, namun aku selalu berdo'a pada Tuhan agar menjaga mu.

Hingga pada hari nantinya kita dipertemukan kembali, aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk memberikan semua surat yang aku tulis untuk mu disetiap malam sebelum ku terlelap, teruslah menjadi penyemangatku, meski aku tak mampu menyentuh mu biarkan aku menikmati ini, meski hanya sekedar mengagumi mu, biarkanlah!

Satu hal yang mungkin tak pernah kau tau bahwa aku akan selalu merindukan mu, aku rindu  saat harus menatap mu diam-diam, mencuri waktu saat jam pelajaran hanya karena ingin melihat mu, memang lelucon bagiku!

Aku tau tak seharusnya aku begini, namun hanya ini yang mampu aku lakukan karena kamu memang telah membuat ku merasa kagum, bahkan sangat kagum, kapan kita bisa bertemu lagi....???

Begitu banyak tanya yang belum terjawab dengan sempurna, suatu saat nanti pada waktunya tiba aku akan berani untuk berbicara dihadapan mu, bahwa aku hanya sekedar mengagumi mu....

Senin, 22 Juli 2013

Kerinduan Yang Belum Usai

Dear diary...

Aku hanya mampu menatap dan menjalani yang telah menjadi pilihanku, saat aku memilih meninggalkan tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tuaku, maka aku harus menjalani pilihan itu! Atau aku akan  kalah diterjang perkembangan yang ada.

Ibu, saat aku benar-benar membutuhkan mu, hanya do'a ku lah yang mampu menemaniku, aku rindu saat dimana kau membelai rambutku hingga ku terlelap, namun kini aku harus tidur sendiri, kini semua serba sendiri, aku rindu masa itu.

Ayah, aku ingin saat ke kampus diantar oleh mu, seperti jaman aku masih SMP dulu, tapi itu tak mungkin, aku harus melewati setiap detik yang ku miliki sendiri, rasanya sepi tanpa mu Ayah!
Aku ingin lebih lama lagi bersama mu, aku merindukan mu Ayah!

Aku rindu semua tentang masa kanak-kanakku, saat aku dapat bermanja-manja dihadapan kalian!
Saat aku hanya tau bermain, saat aku tak mengenal cinta saat aku tak mengenal iri hati! Aku rindu saat aku masih polos, Aku rindu menangis dipangkuan mu Ibu.

Rindu ini tak akan usai, karena setiap detiknya aku akan merindukan semua tentangku, yang dulu!
Yach... yang dulu!
Aku slalu berharap Tuhan menjaga kalian disana...
Seminggu menanti kepulangan ku kembali dirumah serasa setahun, aku tak sabar melihat lekukan senyuman indah diantara kedua orang tuaku....
Aku sangat merindukan belaian itu, yach... sangat!

Pilihan ku akan terus ku jalani, aku tak ingin kalah dengan waktu dan perkembangan, semua ku lakukan untuk kedua orang tua ku, maka aku akan terus berjalan dan tak kan berhenti hingga pada waktunya Tuhan bilang berhenti!

Sayang, Maafkan!

Dear diary...

Saat keyakinan, rasa bangga dihancurkan karena setitik kebodohan kecil maka rasa yakin dan bangga itu tak kan ada lagi, salahnya mengapa saat kita diberi kepercayaan kita tak menggunakan sebaik mungkin, karena kita tak bisa memastikan akan memiliki kesempatan kedua bahkan kesempatan-kesempatan yang lainnya.

Ternyata aku tak lebih dari patung bahkan pajangan dalam hidupmu, setaun lebih kita saling mengenal, berbagi waktu yang kita miliki bersama, hingga pada puncak yang tak ku duga, kamu sangatlah sama dengan mereka.

Jemari membawa ku melihat kembali setaun silam, dimana aku menemui banyak " say hay " yang kau lontarkan pada wanita-wanita yang tak kau kenal, dan saat itu kita telah menjalin hubungan, bahkan kau menanyakan sesuatu yang tak seharusnya kau tanyakan saat keadaan mu telah memiliki.
So' intinya kamu " Kegatelan ".

Kamu tau, betapa aku merasa bodoh dihadapan mu, ternyata seperti itu kelakuan mu, aku tak yakin kita melanjutkan hubungan ini, sekarang kita jauh bahkan sangat jauh jadi tak ada yang menjamin kamu akan baik-baik saja, aku tak percaya bahwa kamu yang aku banggakan ternyata tak ada bedanya dengan mereka diluar sana, terima kasih telah menghancurkan kepercayaan ku.

Aku tau, saat aku mengutarakan kekesalan ku pada mu, kamu hanya memberi respon ini hanya masalah kecil, tapi tidak bagiku, saat aku telah diacuhkan saat rasa bangga bahkan rasa percaya yang aku berikan kemudian dihancurkan, maaf aku bukan mereka yang bisa menerima kesalahan mu, saat salah maka akan tetap salah bagiku.

Aku sadar ternyata sifat itu telah ada dari dulu, bahkan saat kita telah berhubungan, dasar lelaki!
Aku benci pertemuan, karena setiap pertemuan pasti diakhiri perpisahan yang entah mungkinkah akan bertemu kembali.

Aku benci pernah mengenalmu, aku benci semua tentang mu, aku muak dengan tingkah mu!
Jangan samakan aku dengan mereka, karena aku dan mereka memang berbeda, perbaikilah diri mu sebelum kamu kehilangan orang yang benar-benar kamu sayang untuk kedua kalinya, karena sayang maafkan aku ingin kita putus!

Semua sederhana, saat kamu mampu menjaga apa yang kamu miliki tidak melakukan kecerobohan kecil, maka apa yang kau genggam akan tetap dalam genggaman mu, dan begitu pula sebaliknya.
maafkan aku, aku tak punya waktu hanya untuk menegurmu, karena aku terlalu lelah, aku lelah banyak omong yang hasilnya sia-sia

Maka laluilah hari-hari mu tanpaku, sapa lah siapa yang ingin kau sapa dengan say hay mu itu, dan biarkan aku pergi, karena aku muak jadi pajangan dalam hidupmu.
Jangan pernah temui aku lagi, atau mengusik kehidupanku, karena aku pantas bahagia tanpa mu!

Jumat, 19 Juli 2013

Kamu Di Mata Ku

Dear diary...


Setahun lebih kita saling mengenal, aku tau itu hanya angka namun dari angka itu aku mengenal siapa kamu yang sebenarnya. Aku tak pernah meminta adanya pertemuan ini karena aku tau setiap pertemuan itu pasti dan selalu ada perpisahan, dan itu benar itulah yang terjadi diantara kita kita.

Aku tau bahwa kamu tau aku bukan lah wanita yang mudah memaafkan, karena setiap masalah kecil selalu besar bagiku, namun kamu slalu berusaha mengatasinya meski aku marah-marah dan tetap berkata kamu tak pernah berusaha memperbaiki hatiku, padahal aku tau sebenarnya begitu besar usaha mu untuk mempertahankan hubungan kita ini.

Bagiku kamu tak jauh beda dengan mereka di luar sana, aku tau pada dasarnya sifat laki-laki itu mendua meski nyatanya hanya satu cinta dihati mereka, itu lah yang membuat aku bingung pada kalian laki-laki katanya sayang cinta namun tetap lirik sana lirik sini kalian lakukan.

Bagiku kamu memang bukan segalanya, namun kamu bagian dari hidupku yang patut aku perhatikan, ada kala dimana aku meninggalkan mu sejenak karena prestasiku, ada kalanya kita duduk bersama melepas rindu, bagi ku kamu adalah teman bukan sekedar kekasih.

Aku bahagia karena kasih mu, kasih mu mengajarkan ku arti kesabaran dan menghargai meski sebenarnya sangat sulit bagiku, karena kamu tau aku orangnya keras, bahkan sangat keras.
Aku tau kamu tau itu.

Bagiku kamu tinta dalam buku harianku, karena kesalahan mu sakit hatiku pada mu bahkan ketulusan mu ku tuangkan di sana. Bagi ku kamu terlalu cuek, kamu terlalu sibuk dengan urusan mu, meski ku tau disela kesibukan mu itu kamu mencuri waktu hanya untuk mengabariku, tapi aku terlalu egois untuk itu.

Yach... karena aku tak mau mengerti itu, aku selalu ingin itu yach itu tanpa bisa dibantah,,,
Kesabaran mu membuat aku takjub, aku sendiri tak yakin memiliki kesabaran seperti yang kau miliki, namun ku mohon berhentilah mencari masalah karena aku lelah, bahkan aku ingin mengakhiri hubungan ini karena kelelahan itu padahal aku tau perpisahan itu justru yang membuat kita saling mencari ( kata mu )

Aku harap kamu tetap kamu, kamu bukan dia atau mereka, karena kamu yach kamu, kebanggaan ku dan akan tetap menjadi kebanggaan ku...
Amin Ya Rob....

Rabu, 17 Juli 2013

Beda Tipis Cinta dan Benci

Dear diary...

Kamu mengajarkan aku bagaimana cara mencintai dan dicintai, cinta yach cinta.
Aku tak percaya bahwa aku merasakan yang namanya “cinta”, aku tak percaya bahwa aku merasakan hal yang sering dibicarakan teman-temanku, untuk mencintai mu itu bukanlah hal yang mudah bagiku, dari awal kita berkenalan aku dan kamu sama-sama berkorban, aku tau kamu adalah lelaki yang tak bisa setia, aku lihat dari tingkah laku mu setiap harinya, dimana kamu berpindah dari wanita yang satu ke wanita yang lain, dan itu kamu lakukan bersama temanku.

Dan saat kamu menunjukkan rasa mu, jujur aku tak percaya! Disamping itu aku juga takut jika kamu hanya main-main seperti yang kamu lakukan bersama mereka. Aku pun harus menunggu kepastian dari mu bahwa kamu benar-benar putus dengan wanita yang dikejauhan sana, hingga pada hari lahir ku tiba, kamu memberikan aku kabar bahwa kamu dan dia sudah tidak ada hubungan lagi, namun itu tidak membuatku senang.
Mengapa…?

Karena jujur rasa takut itu menyelinap terus dalam batin kecilku, kamu juga pernah dekat dengan temanku, bahkan sangat dekat!
Dan aku rela mundur, bahkan aku menjauhi mu karena aku tak ingin melukai hatinya, meski ku tau wanita yang dekat dengan mu itu, diseberang sana ada lelaki yang menunggunya, entah aku tak mengerti jalan pikiran kalian, mungkin karena kalian lelah menunggu?

Entahlah..
Tapi aku tak mudah untuk jatuh cinta, aku menjauhi mu karena aku memberikan mu kesempatan untuk mendekati temanku yang sudah memiliki pasangan itu, jujur saat itu aku kecewa pada mu, namun aku sadar aku hanya wanita biasa yang tak seperti mereka, tapi jujur aku tak habis pikir dengan tingkah mu, kamu mendekatiku lalu pergi dengannya?

Entahlah...
Dan, seiring berjalannya waktu kamu terus menunjukkan keseriusan mu padaku, dan itu membuatku semakin bingung dan takut.
Memang kita saat itu dekat, tapi mungkin tak sedekatnya kamu dengan mereka, tapi aku tau masa lalu mu, aku tau keluarga mu, aku tau cerita itu, aku tau tentang mu, tapi aku ragu pada mu.

Bayangkan, kamu yang slalu bermain-main dengan wanita, kamu yang tak pernah serius saat menjalin hubungan tiba-tiba mengatakan rasa mu pada ku, dan menyatakan keseriusanmu?
Salah jika aku ragu…?
Aku tak tau jalan pikiranmu, karena aku bukanlah paranormal, aku bukanlah Tuhan yang tau segalanya, namun aku menjalani semua itu sesuai prosesnya.

Hari demi hari kita lalui seperti biasa, dan aku tak mau tau tentang wanita-wanita di balik masa lalu mu itu, kamu akhirnya menjauh darinya, dan terfokus dengan ku.
Hingga pada siang itu, dihari jum’at kita memutuskan untuk menjalin hubungan yang seperti orang lain miliki, hari-hari kita lalui bersama, susah senang kita rasakan, datangnya mereka dari masa lalu mu atau pun masa lalu ku sudah pernah kita hadapi bersama, kita tidak pernah berlari masing-masing, tidak sama sekali.
Dan kita pun semakin dekat, jauh lebih dekat dari sebelumnya, dan saat itulah rasa yang tak biasa itu ku rasakan, rasa yang kau kirimkan begitu kuat, hingga membuat ku jauh lebih takut dari sebelumnya, dan entah mungkinkah ini nyata bagi ku.
Seperti mereka yang menjalin hubungan, amarah dan beda pendapat tak pernah absen dalam hari-hari yang kita lewati, hingga saat itu aku tak tahan dan aku mengakhiri semuanya, namun kamu?

Kamu tak pernah letih, kamu tak pernah bosan menantiku, kamu slalu membuktikan bahwa kamu masih membutuhkanku, kamu slalu menunggu ku, kamu lakukan semua yang bisa kamu lakukan hingga membuatku kembali pada mu.
Dan itu membuatku berfikir, dan kita pun kembali menjadi sepasang kekasih, begitu seterusnya!
Dan entah berapa kali kita putus, dan berapa kali kita nyambung!

Tak ada bosan-bosannya kamu melakukan kesalahan yang sama, hingga membuatku bosan “ putus nyambung – putus nyambung”, begitu seterusnya, asal kamu tau ini hati bukan tali.
Mungkin ini cara Tuhan menguji kita, ia mengahadirkan silih paham diantara kita, tapi jujur saat ini aku benar-benar lelah, sangat lelah.

Mungkin menurut mu masalah yang slalu aku tujukan pada mu itu hanya masalah kecil, namun tidak bagiku, oke kalau itu masalah kecil saja tak bisa kamu atasi bagaimana jika masalah yang besar, aku hanya ingin menunjukkan yang benar pada mu bukan mencari keributan, aku hanya ingin mengajarkan mu akan kejujuran meski kamu harus melukai hati seseorang, karena bagi ku jujur itu “ Wajib “, Karena jika kamu bohong bukan menyelesaikan masalah justru menambah masalah.
Dan itu masalah mu, kamu susah untuk berkata jujur.

Waktu terus berjalan dan masalah semakin rumit untuk ku entahlah bagi mu, aku berusaha diam tak mempermasalahkan salah mu yang membuat ku sakit, namun mengapa semakin ku diam kamu semakin menjadi-jadi, aku beri tau kesalahan mu yang sebenarnya, tapi apa….?
Bukannya kamu sadar bahkan minta maaf, malah kamu balik menimpali ku!

Aku tak mengerti, dimana letak kesalahan ini, kamu bilang terima kamu apa adanya, aku terima kamu apa adanya, tapi kamu terlalu sibuk dengan waktu mu, kamu terlalu tak peduli bahwa aku menunggu mu disini, sederhananya kamu cuek!

Aku tak mengerti bahkan disaat kamu menjadi milikku tapi mengapa aku merasa kamu milik orang banyak, aku berusaha terima semua tentang mu, tapi kamu tak bisa menghargai itu, hingga membuat aku jengkel dan tak tahan lagi, tapi itulah kamu saat aku ingin mengakhiri hubungan kita, sekuat yang kamu mampu akan kamu pertahankan, aku lelah seperti ini terus, selalu dan selalu kesalahan yang sama, apakah kamu tak lelah melihat aku marah-marah?
Apakah kamu tak lelah hubungan kita seperti ini???

Aku bosan, bahkan muak dengan tingkah laku mu, kesabaran apa lagi yang harus aku keluarkan…???
Ya… Tuhan,
Cobaan apa cobaan ini?
Atau kami yang terlalu memaksakan….???


Jujur aku tak mengerti, benar aku mencintai dan menyayangi mu tapi tak begini caranya, bahkan aku tak mampu membedakan mana benciku dan cintaku, kedua-duanya sangat tipis bagiku, sungguh aku tak mampu membedakannya.

Selasa, 16 Juli 2013

Move On

Dear diary...


Pagi yang berbeda, serasa seisi dunia tak bersahabat denganku, ku coba membuka mata dan menatap langit-langit kamar, serasa aku sendiri disini. Aku harus terbiasa seterusnya dengan keadaan seperti ini. Aku beranjak bangun dan melangkahkan kaki ku menuju jendela kamar, terlihat hewan-hewan sedang lahap memakan makanan yang tersedia di lapangan samping rumahku, begitu enak nya jadi mereka, mereka tak perlu memikirkan siapa yang  menyakiti hati mereka, mereka tak perlu memikirkan harus melakukan apa selanjutnya, yach begitu enaknya jadi hewan tak ada beban.

Tiba-tiba lamunanku terhenti dengan suara bising yang entah dari mana sumbernya, aku pun bergegas membereskan tempat tidur meski hatiku masih dilanda hujan sejak keputusan ku semalam.
Yach keputusan yang berat bagiku, ingin rasanya diberi waktu lebih lama lagi bersamanya namun ya sudahlah ini hidup berarti ini pilihan.

Tak ku pungkiri terkadang batin kecil ku masih bertanya lagi apa dia disana, entahlah hanya Tuhan yang mampu menjagamu, dan aku tak menyangka ini terjadi kembali padaku, dulu berbulan-bulan aku berusaha bangkit dari mantanku dan kini kamu memaksaku untuk bangkit kembali dari mu, apakah lelaki tercipta hanya seperti kalian...???

Entahlah... aku ingin marah tapi pada siapa...???
Aku hanya sendiri disini, apakah perpisahan kita tidak bisa lebih baik sedikit saja lebih baik dari ini...???
Apakah harus berakhir seperti ini...???
Rasa bangga ku pada mu hancur sekejap, entah sekarang kamu milik siapa! Aku tak mau tau lagi tentang mu, aku benci harus membicarakan lelaki dihadapan orang banyak karena kesakitan yang slalu kalian tinggalkan dalam batin kecilku.

Aku bukan lemah, kalau aku mau aku bisa membalas mu jauh lebih buruk dari yang kamu beri padaku, tapi aku wanita, aku sadar akan kodratku.
Aku hanya mampu mengalah dan menyerahkan semua pada Tuhan, karena itu lah cara aku menikmati hidup ku kini yang jelas tanpa mu, yach tanpa mu.

Keadaan yang tak pernah ku mengerti, selalu dan selalu berakhir seperti ini, memaksa ku untuk move on, yach move on sendirian, sedih bukan....???
Apakah mereka diluar sana mengerti dengan apa yang kurasakan??? awh belum tentu.
Namun satu hal yang patut aku syukuri, Tuhan aku bersyukur karena engkau memperlihatkan seburuk apa dia untukku sebelum semua berjalan lebih lama lagi, dan aku bersyukur akan itu meski batin ku masih mencintai mu, tapi akan ku coba melupakan itu.

Mata ku yang membengkak sejak semalam tak bisa ku tutupi, aku malu dihadapan teman-temanku, aku hanya bisa menangis dibahu kalian sobat, karena tak ada sepatah kata pun yang mampu aku ucapkan dihadaan kalian, maafkan aku teman.

Aku sangat paham akan diri ku, hidupku harus berjalan terus, ini hanya bagian dari perjalanan ku, dan aku percaya setelah ini akan ada kisah baru nan indah yang aku temui, aku percaya itu.
Move on, move on, dan move on....
Atau aku mati sia-sia dengan perasaan ini, owh jangan sampai!
Aku tak sebodoh itu, 

Senin, 15 Juli 2013

Sederhana

Dear diary...

Aku tak pernah mengerti jalannya kehidupan ini, kadang aku melihat mereka menangis kadang pula aku melihat mereka tertawa terbahak-bahak seakan tak ada masalah apa-apa. Yach itulah kehidupan tak ada yang bisa menebaknya, apa yang akan terjadi hanya Tuhan yang mengetahuinya kika hanya menjalankan skenario yang telah di buat Tuhan.

Semua sebenarnya sederhana, sesederhananya Tuhan menciptakan kita dari segumpal darah hanya kita saja yang membuat semua yang terjadi dihidup ini rumit padahal nyatanya semua sederhana, tergantung bagaimana cara kita menanggapi setiap masalah yang datang.

Yach... sederhana bukan...???
Saat kamu dikecewakan teman, kamu sakit hati dan menangis sedang ia tak sadar bahkan tak minta maaf untuk menyadari tindakannya terhadap mu, sederhananya kamu tak perlu ambil hati dan membuang waktu mu untuk memikirkan yang belum tentu ia pikirkan, kamu hanya menyakiti diri mu sendiri.

Saat kamu tak lulus dari suatu ujian, sederhananya pikirkan sejenak kenapa itu bisa terjadi, intropeksi diri mu dan bangkitlah memulai dari awal lagi, bukan menyerah dan jatuh.
Sederhana bukan....???

Saat kamu jatuh hati pada seseorang namun oyank itu menolak mu, percayalah berati dia bukan pilihan yang tepat, bangkit dan temukan cinta yang baru

Semua sederhana, sesederhananya kita melihat mentari terbit dan ia terbenam, sederhana yach sangat sederhana...

Pandai-pandailah bersyukur, karena dengan bersyukur Tuhan akan melancarkan kehidupan kita...
jangan banyak mengeluh, karena waktu tidak butuh keluhan justru tindakan....
semangat sobat, gapailah mimpi dan cita-cita mu selagi kamu masih muda dan masih mampu sebelum kamu menyesal....

Akhirnya...

Dear diary...


Perkenalan kita beberapa tahun yang lalu, dan hubungan kita yang baru beberapa bulan berjalan harus berakhir seperti ini.
Kita sama seperti mereka, membutuhkan kasih sayang dan perhatian, kita tak lebih dari tulisan-tulisan biasa. Aku sadar bahwa aku hanyalah orang kesekian dalam hidup mu, namun perhatian mu membuat aku tak mempermasalahkan itu, hingga akhirnya kita menjalin hubungan ini.

Aku berhasil melepas masa laluku, melupakan semua tentangnya dan tak membawanya kembali. Semua masih baik-baik saja hingga pada akhir kita sekolah semua berubah, sangaattttt cepat!
Aku mulai kawatir akan diri miu, sikap mu yang berubah, dulu kamu selalu menanya keadaan ku tapi kini kabar mu pun tak ku dengar apa lagi perhatian mu, entah kemana diri mu yang dulu, aku tak mengerti apa yang terjadi, tiba-tiba semua berubah secepat ini.

Berbagai pikirin pun datang, namun aku berusaha berfikir positif aku berusah percaya pada mu, apa pun yang keluar dari bibir mu aku coba untuk percaya, namun entah mengapa semakin hari aku semakin lelah bahkan tanpa ku sadar air mata ini menetes, aku benci menangis, aku benci!

Aku tak tau harus melakukan apa, kamu tiba-tiba hilang tanpa sebab yang tak ku mengerti, entah pada siapa aku harus mengadu, aku hanya mampu menangis dan kamu tak tau itu.
Aku berusaha kuat, berusaha menerima semua perlakuan mu padaku.

Kabar mu akhirnya ku dengar juga, namun sangat berbeda!
Kamu berubah, kalau aku bertanya kamu hanya menjawabnya singkat apa lagi kamu mau menanyakan kabar ku, Ya Tuhan rasanya aku tertusuk, jujur aku tak tau apa yang harus aku lakukan, apa salah ku pada mu.....???

Aku berusaha membicarakan itu baik-baik pada mu, tapi kamu selalu merasa semua baik-baik saja seakan tak ada masalah, aku mulai tak mengerti akan semua ini, mengapa secepat ini....???
Jika kamu benar masih mencintai masa lalu mu itu, bicarakan pada ku, aku belajar menerimanya dan kita selesaikan baik-baik tapi ini apa...???

Mengapa kamu menyiksa aku dengan keadaan seperti ini, disaat aku benar-benar menyayangi dan mencintai mu, aku berusaha bangkit dari masa lalu ku, tapi mengapa kau jatuhkan aku lagi, apa ini tujuan mu mendekatiku...???

Aku hanya wanita biasa, aku hanya ingin kejelasan atas perubahan sikap mu, salah kah aku jika ingin tau itu....???
Jujur aku tak sanggup lagi menahan sakit ini, kamu yang hanya diam saat aku ajak bicara, kamu yang berubah secepat itu dan bahkan yang mengagetkan ku kamu meminta untuk mengakhiri hubungan ini padahal kamu yang memulainya.

Hingga akhirnya, kita memang cukup sampai disini, semua tentang mu bukan urusan ku lagi dan begitu pula sebaliknya, meski ku tau ini bukan yang aku inginkan tapi aku tak boleh seperti ini terus, aku harus melanjutkan kehidupanku tanpa mu, aku harus belajar dan terbiasa tanpa mu, harus!

Aku harap ini bukan keputusan yang salah, dan kamu bahagia disana entah dengan siapa hidup mu berlanjut nanti, terima kasih pernah menjadi bagian dari hidupku, aku tak membenci mu rasa ini masih sama seperti pertama kali hubungan kita berjalan, aku hanya butuh waktu membiasakan sendiri lagi, yach sendiri lagi untuk kesekian kalinya.
Dan akhirnya kita menjadi diri masing-masing.....