SpongeBob SquarePants

Kamis, 07 November 2013

The End

Dear diary...

Sadar atau tidak tangisku meledak malam itu, malam yang tak pernah ku minta, aku telah merasakan firasat ini beberapa hari yang lalu, daan malam itu yang menjadi saksi pertengkaran terakhir kita.
" Semua tidak seperti yang kamu bayangkan Dira " katanya padaku
" Kurang jelas apa lagi ? kamu mencoba menyembunyikan hal itu dari ku ? " jawabku

Aku sadar bahwa yang aku lakukan padanya memang berlebihan, namun aku tak bisa mendiami kata hatiku, jika firasat ku salah syukur namun jika benar jangan salahkan aku jika perpisahan ini terjadi, 
malam itu aku membuka akun facebook Indra, dan memang bukan hak ku untuk membukanya, namun batin kecilku memberi tahu bahwa sesuatu ada disana, dan saat aku membukanya ada angka 1 papa inboxnya dan aku mencoba melangkahkan kursor laptopku pada angka 1 yang berwarna merah tersebut, saat inbox itu terbuka sosok wanita terlihat mengirimi sebuah pesan, dan dengan jelas disana tertulis " Percakapan dimulai hari ini ", namun aneh rasanya jika wanita itu mengirimi sebuah kalimat yang menyatakan bahwa itu adalah sebuah jawaban dari pertanyaan, namun tidak ada pertanyaan disana, hanya ada jawaban dari wanita itu, dan benar bahwa Indra menyembunyikan sesuatu dariku, ternyata dia mencoba menghapus pesan sebelumnya agar aku tidak mengetahuinya.

Dan itu bukan pertama kalinya ia membuat salah seperti itu, sebelumnya aku pernah mendapati seorang wanita juga mengirimi inbox di facebooknya yang berupa jawaban namun pesan sebelumnya telah dihapus oleh Indra, serasa wanita bodoh aku saat itu!

Dan jujur kecewa ku sudah tak ada kata " maaf " lagi, karena semua sudah terlalu sering Iin lakukan, tidak akan ada hubungan yang dapat berjalan baik, jika diantara kita tidak ada keterbukaan, aku tau bahwa aku salah telah membuka facebooknya, namun aku tak dapat mendiami hati kecilku, aku lelah dengan tingkah mu, perasaanku seperti tak ada artinya untuk mu.

" tut... tut... tut... " aku mematikan telfon malam itu, apa yang terjadi...???
Aku tak mendengar handphone ku berbunyi setelah beberapa jam kemudian, " mas ini hati, bukan patung yang didiamin "

Aku seperti tak ada artinya, amarahku tak penting baginya, mengapa ia tak pernah hadir disaat tangis ku meledak, mengapa dia hanya hadir saat ia butuh bantuanku, sedangkan aku ?
Masih jelas diingatanku, saat ia memutuskan untuk melupakan semua tentang kita, dia menangis dan bahkan merintih entah sandiwara yang menarik yang Indra perankan saat itu, namun saat hatiku sakit, seharusnya aku yang marah, namun aku mampu menemaninya, bahkan membuat tangis itu terhenti namun mengapa saat aku yang merintih, tak ada sepatah kata pun darinya yang menemaniku.

Aku tau bahwa ini hanyalah masalah sederhana, namun kamu terus saja mengulanginya hingga kecewa yang kesekian kali ini membuatku lelah...
" Izinkan aku bebas ! " mohon Indra pada ku...
" Bebas? fine kamu bebas, tapi tanpa KITA ! " jelasku padanya
kamu bebas sebebas-bebas yang kamu bisa, apa pun yang kamu lakukan bukanlah hak ku lagi, dan aku tak percaya bahwa secepat ini aku menyerah.

Terima kasih untuk 2 tahun terakhir ini, kamu membuat aku merasakan tawa itu seperti apa, tangis itu bagaimana bahkan rasa kecewa yang tak usai itu seperti apa, terima kasih banyak Indra, namun maafkan aku, aku tak sanggup lagi berjalan bersama mu terlalu banyak kebohongan yang ada dalam batin kecil mu, terima kasih telah mengajarkan aku cinta, dan membuat aku tak ingin mengenal lagi cinta itu, karena semua telah berakhir...
" The End "

Tak ada lagi KITA yang ada hanya Aku ya aku, dan kamu ya kamu!
Jalani hari-hari mu seperti yang kau mau, aku tak akan mengganggu mu lagi, aku cukup tau kamu yang sebenarnya, dan ku harap kamu mendapatkan wanita yang kau inginkan, yang tak pernah membuka facebook mu hanya karena ingin melihat kejujuran mu!

Aku sadar aku salah, karena itu izinkan aku pergi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar