SpongeBob SquarePants

Kamis, 02 Mei 2013

Seminggu Berlalu

Dear diary...


Pagi ini tak ada yang berbeda dengan biasanya, aku terbangun dan terdiam sejenak, entah dari mana harus ku jelaskan ini semua, bahwa semua telah berubah.
Jum'at lalu kita mengakhiri hubungan setahun lebih yang telah kita rajut bersama, dan jum'at ini menjadi babak baru untuk kita berdua, memang tak semudah membalik telapak tangan untuk melewati hari-hari tanpa mu, aku terlalu terbiasa bersama mu, hingga perpisahan itu datang hanya tetesan air mata yang mampu berbicara.

Kau hancurkan mimipiku, kau hancurkan anganku.
Setiap mau mu ku ikuti, namun mengapa setiap mau ku tak pernah ada arti untuk mu.
Aku bangga menjadi bagian hidupmu ( dulu ), tapi kini kau hilangkan rasa banggaku karena kekecewaan yang kau buat seminggu lalu, jujur aku pun tak pernah menginginkan perpisahan ini terjadi, namun aku tak ingin terlalu lama bermain dengan masa lalu yang membuatku lemah, aku ingin menjadi bagian yang dihargai dengan penuh kasih sayang.

Aku hanyalah wanita biasa yang lemah, aku kuat hingga kini karena do'a ku untuk mu, meski aku tak pernah tau kamu dimana, lagi bersama siapa, aku tak pernah tau itu, namun batin kecilku slalu berontak memanggil nama mu, tapi apa yang bisa ku lakukan?
Hanya Do'a kecil yang ku titipkan pada Yang Maha Kuasa, agar slalu menjaga mu.

Waktu ini terlalu singkat, hingga kita tak pernah sadar bahwa kebersamaan itu sudah tak ada lagi.
Seandainya saja dulu kamu mau untuk sedikit mengerti, sedikit memahami, dan sedikit berfikir, bahwa hatiku sedang merintih menantimu, hingga lelap malam menjemputku, desah nafasmu pun tak ada lagi ku rasakan. Kau lebih memilih liburan bersama teman-teman mu dari pada sebuah rasa yang kau tinggalkan disini, kau minta aku untuk mengerti, aku belajar untuk mengerti, tapi kamu...?
Begitu mudah mengahancurkan kepercayaanku terhadap mu, rasa bangga ku hilang, hingga membuat aku tak sanggup bertahan lebih lama hidup dalam bayang-bayangmu lagi, dan kini perpisahan itu yang terjadi.

Aku tau, kamu pun sebenarnya tak menginginkan perpisahan ini begitu pula dengan aku, naamun aku sudah terlalu lelah menghadapi ego mu, aku sudah terlalu lelah mendengarkan beribu alasan yang tak bisa ku cerna dengan nalarku, aku kecawa pada mu, mengapa kau hancurkan semua rasa bangga ku terhadap mu?

Sebelum ku terlelap aku slalu berharap bahwa esok aku terbangun dari mimpi buruk ini, namun hingga pagi tadi aku baru sadar bahwa semua ini adalah nyata.
Kerinduanku tak ada lagi artinya untukmu, karena aku hanyalah benalu dalam hidupmu, betapa tidak?
Kau lebih memilih liburan mu dari pada sebuah hati yang kau buat untuk menunggu.
Seminngu berlalu mengajarkan aku kekuatan, dimana aku harus berdiri tegak untuk membangun kisah yang lebih indah dan lebih berkelas....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar