SpongeBob SquarePants

Jumat, 17 Mei 2013

I love You, But I Disappointed You


Dear diary....


Tuhan, keindahan saat bersamananya salah satu bagian terindah dalam hidup ku. Aku tak pernah meminta Engkau perkenalkan aku dengannya, aku tak pernah meminta akan kehadirannya semua berjalan sesuai prosesnya, tak ada yang terduga.

Masa itu terlalu indah untuk ku kenang, masa itu terlalu susah untuk ku lupakan, tapi aku tau aku harus bangkit, aku tak boleh lemah, aku kenal dengannya aku tak butuh kesiapan, begitu pula untuk kehilangannya aku juga seharusnya tak butuh kesiapan.

Tapi aku butuh waktu, semua tak semudah membalik telapak tangan. Bersama kita membangun masa itu, bersama kita melewati sgalanya, baik tangis dan tawa.
Tapi mengapa saat ini aku benar-benar lelah, sangggattt lelah, jauh lebih lelah dari sebelumnya.

Engkau membuat ku kecewa untuk kesekian kalinya, engkau menghilangkan rasa percaya ku pada miu, rasa bangga ku untuk miu, kau hilangkan semua itu.

Apakah kamiu tak pernah berfikir, amarah ku tak pernah kau gubris, sekarang kamiu lagi tergoda akan kenikmatan yang ada disekeliling miu, tapi kamiu harus tau bahwa tak selamanya kenikmatan itu bersama miu.

Dalam satu kebohongan, akan diikuti oleh kebohongan-kebohongan lainnya.

Kamiu harus tau bahwa materi dapat hilang, sedangkan ketulusan tak kan hilang.

Benar, aku mencintai miu.
Tapi salah jika aku mempertahankan miu.

Coba lah baca sekeliling miu, kita bangun semua dari " nol ", hingga berada di titik ini bukan suatu hal yang mudah, tapi mengapa dengan mudah kau hancurkan semuanya.

Aku tau, mungkin aku terlalu banyak omong, hingga membuat miu bosan, tapi satu hal yang harus kamiu tao bahwa bosan bukanlah alasan untuk kamiu berubah.
Terlalu singkat jika itu yang terjadi, aku tao kamiu sebenarnya tak selemah itu, aku tao seharusnya kamiu sendiri tao bahwa bukan itu yang seharusnya kamiu lakukan, tapi entahlah kenyataannya itu yang kau lakukan.

Jika memang ini cara Tuhan membuat kita bahagia, biarkanlah kita mengikhlaskannya, karena tak baik memaksakan sesuatu.

Aku tak pernah menyangka, bahwa rasa bangga itu membuat aku mati, ternyata kau tak ada bedanya dengan laki-laki lain di luar sana, aku percaya kamiu mengerti maksudku.

Kamiu adalah orang terbodoh yang pernah aku kenal.
Mengapa kau selalu melakukan kesalahan yang sama....?
Mengapa amarah ku tak pernah berarti untuk miu....?
Mengapa engkau sia-siakan ketulusan yang ku beri untuk miu...?
Apakah engkau tak pernah berfikir, saat semua yang kau miliki kini hilang, dan saat itu pula aku tak ada untuk miu, siapa lagi yang peduli dengan miu....?
Hahhh... Mengapa.....?

 Aku mengerti dengan keadaan miu kini, karena aku tao kamiu tak bisa mendapatkan itu semua di rumah miu, hingga membuat miu lupa akan diri ku di sini.

Kamiu ingat, dulu kita sepakat saat salah satu dari kita merasa bosan kita selesaikan bersama, tapi kamiu....?
Kamiu menyelesaikan dengan cara miu sendiri hingga membuatku kecewa dengan tindakan miu...
Ini kesekian kalinya kau begitu, dan slalu begitu.

Tuhan melahirkan miu sebagai seseorang lelaki, lelaki lebih memanfaatkan 99% logikanya dan 1% perasaan, so seharusnya kamiu dapat berfikir panjang sebelum bertindak, apa yang seharusnya kau lakukan, hingga tidak membuatku kecewa, jika memang kamiu mengenal ku.

Tapi kini hanya rasa kecewa ku yang menemaniku, meski ku tau cincin itu masih melingkar dijari kita tapi entah rasa ku kemana.....

Tuhan tak pernah salah, tak ada yang hrus ku sesali karena aku tak boleh menyesali sesuatu yang membuat ku bahagia.

Aku berharap Tuhan menunjukkan jalannya yang benar untuk miu sebelum semuanya terlambat dan membuat miu menyesal, percayalah bahwa kau akan baik-baik saja di sini.

Aku senang dapat melihat miu tersenyum meski kau tak pernah tau senyum ku lah yang mumbuat miu dapat bahagia seperti sekarang.

So, pandai-pandailah memahami situasi yang ada, jangan sampai kamiu hancur karena telah dibutakan oleh keadaan sesaat yang tak kau tau.

Jadilah pribadi yang jujur, yang dapat menghargai dan dihargai, yang mampu menghormati dan
dihormati, ku yakin tanpa kau garuk-garuk cinta itu, cinta yang berkelas yang akan menyapa miu, percyalah.

Aku benar mencintai miu, tapi aku kecewa terhadap miu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar