SpongeBob SquarePants

Selasa, 14 Januari 2014

Cinta dan Benci dalam Sepotong Roti #2

Dear diary....

buat teman-teman yang belum baca #1 bisa klik disini http://alanoe2.blogspot.com/2013/11/cinta-dan-benci-dalam-sepotong-roti-1.html 

Beberapa saat setelah aku pingsan, aku pun tersadar bahwa aku berada disebuah ruangan....
" Ewh, kamu siapa?" ( tanya ku pada laki-laki itu )
" Dasar cewek " ( ketusnya )
" apa kamu bilang ? ( tanyaku padanya, sambil mengepalkan tangan ku )
Dia pun mendekat, semakin dekat, hingga aku mampu mencium aroma tubuhnya, tiba-tiba hening, mata kami saling memandang, owh Tuhan mengapa waktu berhenti dengan seketika, owh no... tak mungkin!
" waktu ayyooo berjalan... ! " ( gerutuku dalam hati )
dia pun memperbaiki kaca mata ku, 
" Kayanya kaca mata mu perlu diganti dech " 
" Kenapa ? " ( tanya ku sinis )
" Mau tahu kenapa ? " ( dia balik bertanya )
Sambil berusaha kuat, aku pun mencoba untuk melangkah dari tempat tidur, dan dia hanya menatap ku sinis.
" Dasar cowok aneh ! " ( gerutu ku )
Saat aku berusaha bangkit dari tempat tidur dia kembali mendekat, dan entah mengapa membuat jantung ku serasa ingin copot, jangan bilang jika aku...???
" Owh Tidak mungkin ! " ( kata ku dalam hati )
" Tik... Tok... Tik... Tok... " ( lelaki itu mengetuk kepala ku )
Belum sempat membalasnya dia malah bergegas pergi...
Aku hanya mampu bergerutu dalam hati,

Dan sekarang aku hanya sendiri diruangan ini, tak ada seorang pun yang menemani ku, namun sesaat aku tersenyum saat melihat sepotong roti telah siap diatas meja.
" Waoow... pengertian ! " aku pun berjalan setengah sempoyongan untuk mengambil roti itu, saat tangan ku hampir menggapai roti itu tiba-tiba...
" Eits... maaf ada yang ketinggalan " ( lelaki itu datang lagi dan mengambil roti tersebut )
Dia pun berbalik badan dan berjalan perlahan, aku hanya bisa terdiam dengan kondisi ku yang selemas ini.
Saat aku menunduk kelaparan, dia menghampiriku kembali, dan menyuapi ku dengan sepotong roti itu, entah hipnotis apa yang sedang dimainkan olehnya, dengan sadar aku mengangkat mulutku hingga roti itu tertelan oleh ku, seketika ia pun pergi.
Misterius memang.

_Keesokan harinya...

Pagi ini aku tak ingin terlambat lagi, hari ini aku lebih siap dari sebelumnya, entah dari mana datangnya kekuatan ini, pagi ini sangat berbeda...
" mmmmuuuaacchhhh ! pagi bunda ( sapa ku pada bunda sambil mencium pipi kanannya )
Bunda melihatku dengan sinis, sepertinya bunda menyadari perubahan yang terjadi pada ku.
" Iwh anak Bunda kecut ! "
" Biar kecut yang penting bukan pengecut ! " ( balas ku )
aku pun bergegas berangkat dan mengambil sepotong roti yang telah diberi selai durian.

Seperti biasanya, vespa kuning siap menemaniku, aku pun memperhatikan jam tangan ku, jam menunjukkan pukul 06.35 WIB, dan itu artinya aku dapat berjalan santai menuju kampus, memang pagi ini bukan mata pelajaran dokter doni, tapi entahlah aku hanya ingin berbeda saja.
" La... la... la.... la.... " ( sambil bernyanyi aku menyambut pagi )
yach seperti biasa, lampu merah memberhentikan vespa ku.
" huuufff, bisa nggak sih sekali aja nggak pakai merah ! " ( gerutu ku ), aku pun mulai memandang kanan kiri ku, memperhatikan depan belakang, entahlah apa yang sebenarnya ku cari, sesaat kemudian aku hanya bisa cemberut.
" Pip... pip... pip... " ( orang-orang mulai membunyikan klakson motornya, dan aku hanya melamun )
aku pun tersadar, dan berlalu dengan rasa malu ( entahlah apakah sebenarnya aku masih punya rasa malu )

" Pagi Mas ! " ( sapa ku pada pak satpam )
" Tumben mbak ? " ( tanyanya kembali pada ku )
Pertanyaan itu menghentikan vespa ku, " apanya yang tumben mas ? " ( tanya ku heran )
" Tumben sepatunya nggak beda sebelah ! hahhahhahahah... " ( sahut satpam kampus, sambil tertawa girang )
" Pip... pip... pip... " ( terdengar suara klakson motor dari belakang ku ) ternyata vespa ku menghalangi jalan. Aku pun membalikkan badan, dan memperhatikan lelaki itu. Sambil memperbaiki kaca mata ku " seperti kenal dhe " bisik ku.
" Pip... pip... pip... " ( klaksonnya kembali berbunyi )
" tok... tok... tok... " ( lelaki itu memukul helm ku )
Aku pun memanas dengan seketika, segera menghampirinya setelah aku memastikan tempat yang aman untuk vespa kuningku.
" Ewh... jadi cowok bisa nggak sih kalem dikit? " ( tanya ku jengkel padanya )
Dia hanya berlalu mendengar pertanyaan ku.
" Awh... whhh... "

" Mbak are you okay? " ( tanya seorang satpam pada ku )
" Yes, i'm very-very okay... " ( kesal ku )
Aku pun ikut berlalu bersama lelaki aneh itu.

Aku melangkahkan kaki menuju kelas, seperti biasa sambil memperbaiki kaca mataku, anak-anak kampus memperhatikan ku dengan tatapan yang aneh, namun aku tak peduli itu, yach begitulah kalau orang cantik selalu duperhatikan, positif thinking!
Namun tidak seperti yang aku bayangkan...
Seorang wanita datang dengan mata memerah, asap yang lebat keluar dari kedua telinganya, berjalan seperti macan, owh... no rasanya seperti aku ingin dimakan....

" Ewh.... kamu siapa sih hah... ? " ( tanyanya pada ku )
sambil melihat sekeliling ku, semua orang memperhatikan kami dan aku menjawab " aku dira " ( dengan gaya santai ku )
" Ada hubungan apa kamu dengan pacar ku hah...??? bla... bla... bla... ngik... ngik... ngok... ngik.. ngok... " ( dia semakin memanas dengan pertanyaannya yang tak jelas !
aku hanya menggaruk kepala ku, dan tiba-tiba entah apa yang membuat wanita ini melambungkan tangannya diudara dan seketika?
Aku hanya menunduk meram Sambil memperbaiki kaca mata ku, aku masih terheran-heran...
" Anda nggak berhak nampar Dira ! " ( jelas Abib sambil menangkas tangan wanita itu )
" Owh ini bodyguard kamu? " ( tanya wanita itu pada ku )
" Bukan, aku pacar Dira ! " ( jawab Abib )
jleppp... entah dari mana datangnya Abib hingga dia bisa berkata seperti itu, dan seorang lelaki diujung sana lemas saat mendengar jawaban Abib
" Dan Dira nggak mungkin ganggu pacar Anda, sebab Dira sudah punya pacar ! " ( Tambah Abib )
" Bagus dhe ! " ( jelas wanita itu )

Aku tak mengerti apa yang terjadi hari ini, aku bisu seribu bahasa, mulai dari kedatangan ku dikampus, wanita itu menghampiriku tanpa alasan yang pasti hingga pernyataan Abib yang mengatakan bahwa kita pacaran, aku hanya terdiam dibalik kaca mata ku. Dan aku melihat di ujung jalan lelaki lampu merah itu memperhatikan ku, dengan matanya yang sayu, seperti sesuatu terjadi padanya.

Abib memegang tangan kiriku, dan kami pun berlalu dari hadapan wanita itu.
Abib membukakan pintu untuk ku...

_Setibanya di kelas...
" Ciee... ciiee... ciiee ... " ( sambut anak kelas )
Bella pun datang menghampiri ku, dan menarik ku keluar dari kelas, dan Abib melepas gandengan tangan ku.
" Kamu bisa jelasin semua ini Di ? " ( tanya Bella pada ku )
" Kamu benar jadian dengan Abib ? sih Abib bim salabib itu ? ( tambahnya )
" Dira jawab ! " ( aku masih dalam lamunan ku )

Aku pun meninggalkan Bella bersama pertanyaannya yang tak kunjung ku jawab, pertanyaan dalam batin kecil ku pun belum mampu ku jelaskan, apalagi untuk menjawab pertanyaan Bella.
Aku melangkahkan kaki ku menuju kantin, pagi ini membuat aku lapar tiga kali dari biasanya.
" Bu Mie ayamnya satu, es jeruknya satu yo bu ! "
" Owh ya Bu, Roti Rizo ada nggak bu ? " ( tanya ku pada pelayan kantin )
" Roti Rizo ? " ( wanita itu terheran mendengar nama roti itu )
" Iya, roti Rizo Bu, ada ? Roti yang ada di ruang UKS itu lho Bu ! ada nggak bu ? "
" Ruang UKS ? " ( Tanyanya semakin heran )

" Bu roti selai duriannya satu yo bu ! " ( terdengar suara lembut dari ujung kantin )
Seketika aku pun membalikkan badan, dan menghampiri lelaki itu...
Sesaat ketika aku berada disampingnya, ia memperhatikan ku dengan tatapan sinis, dia menperhatikan ku dari ujung kaki hingga ujung kepala ku.
" Kapan sih kaca mata mu bisa bener ? " ( tanyanya sambil memperbaiki kaca mata ku )
" Makasih yo bu ! " ( saat Pelayan kantin memberikan pesanan yang ia minta )
Dia pun membalikkan badan dan melangkah meninggalkan ku...
" Ewh... cowok lampu merah bisa nggak sih saat orang lagi ngomong itu nggak pakai ditinggalin ? " ( teriak ku ) hingga membuat satu kantin memperhatikan ku.
Dia menoleh kearah ku, dan sesaat melanjutkan langkahnya.

Aku pun kembali ke mejaku, sambil memperhatikan jam tangan ku, saat itu tepat pukul 07.30 WIB, kejadian tadi pagi membuat aku malas untuk masuk kelas, entahlah apa yang terjadi di kelas itu...
Pesanan ku pun datang tanpa perlu menunggu lama, saat Pelayan kantin meletakkan Mie ayam pesanan ku aku pun bertanya padanya.
" Bu, cah lanang iku sopo toh bu ? "
" Cah lanang neng ndi toh mbak ? " ( tanyanya kembali pada ku )
" Yo, yang tadi ngomong sama aku bu ? "
" Yo mahasiswa sini toh mbak ! " ( jawabnya )
" maksudnya, dia itu sopo bu ? " ( tanya ku kembali )
" Mbak rita, meja 11 ! " ( Terdengar suara memanggilnya )
" Iyo, mbakyu ! permisi yo mbak ! "( dengan sopan dia meninggalkan ku )

Satu pertanyaan belum terselesaikan, pertanyaan lain telah muncul ke permukaan, hari ini ternyata lebih buruk dari kemarin, entah dimana letak kesalahan ini, jika ini menjadi soal ulangan semester, mungkin aku akan berhari-hari berada diruang kelas untuk menjawab semua pertanyaan aneh hari ini.
Dan tanpa memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu, dengan segera aku menyantap mie ayam yang telah aku pesan, tanpa ingin membuatnya menjadi dingin, dengan lahap aku melupakan kejadian hari ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar